New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor semakin optimis bahwa Partai Demokrat dan Republik di Kongres dapat mencapai kesepakatan untuk mencegah gagal bayar utang pemerintah.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 102,32 poin atau 0,30 persen, menjadi menetap di 34.416,99 poin. Indeks S&P 500 menguat 17,83 poin atau 0,41 persen, menjadi berakhir di 4.363,55 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 68,08 poin atau 0,47 persen menjadi ditutup di 14.501,91 poin.
Pada awal sesi, ketiga indeks utama diperdagangkan lebih rendah, dengan Dow turun lebih dari 400 poin di posisi terendah.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan di zona hijau, dengan sektor utilitas terangkat 1,53 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor energi tergelincir 1,05 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Senat top AS dari Partai Republik Mitch McConnell mengatakan partainya akan mendukung perpanjangan plafon utang federal hingga Desember. Ini akan mencegah gagal bayar bersejarah yang akan menimbulkan korban ekonomi yang besar.
"McConnell membuat beberapa komentar dovish tentang perpanjangan plafon utang untuk sementara," kata Jay Hatfield, pendiri dan manajer portofolio di Infrastructure Capital Advisors. "Itu akan ditafsirkan dalam jangka pendek sebagai positif."
Tawaran McConnell dapat memberikan jalan keluar untuk kebuntuan selama berbulan-bulan antara Presiden Joe Biden dari Demokrat dan McConnell Partai Republik, yang telah diperkirakan pada Rabu (6/10/2021) untuk memblokir upaya ketiga oleh Senat Demokrat untuk menaikkan plafon utang 28,4 triliun dolar AS.
Saham-saham lebih rendah untuk sebagian besar sesi setelah data menunjukkan penambahan pekerjaan swasta yang kuat pada September memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bisa mulai segera mengekang stimulus moneternya.
Saham-saham pertumbuhan berkapitalisasi besar Amazon dan Microsoft keduanya naik lebih dari 1,0 perser setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mundur dari tertinggi tiga bulan pada sore hari.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan data penggajian swasta meningkat 568.000 pekerjaan bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan 428.000 pekerjaan.
“Data pasar tenaga kerja yang positif datang dengan implikasi bahwa Fed dapat memperketat kebijakan lebih cepat. Tetapi fakta bahwa perekrutan meningkat tidak boleh diabaikan - ini jelas merupakan hal yang baik dalam hal pemulihan," kata Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E*TRADE Financial.
Data penggajian non pertanian (NFP) yang lebih komprehensif akan dirilis pada Jumat (8/10/2021). Diperkirakan akan memperkuat kasus perlambatan pembelian aset The Fed.
American Airlines Group anjlok 4,33 persen setelah Goldman Sachs memangkas peringkatnya pada maskapai tersebut menjadi "jual" dari "netral".
Saham pembuat baja Nucor Corp juga merosot 2,75 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkatnya menjadi "netral" dari "beli".
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,6 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,0 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Berita Terkait
Saham Wall Street ditutup lebih tinggi, Dow bukukan kenaikan hari kedelapan
Kamis, 20 Juli 2023 7:41 Wib
Jokowi dijadwalkan temui pelajar dan resmikan Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 8:48 Wib
Saham-saham Wall Street Sabtu pagi berakhir turun tajam tertekan kecemasan penularan bank
Sabtu, 18 Maret 2023 6:47 Wib
Saham-saham Wall St Selasa pagi sebagian besar turun terseret saham bank, Nasdaq menguat
Selasa, 14 Maret 2023 7:09 Wib
Saham-saham Wall Street Kamis pagi beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang
Kamis, 9 Maret 2023 7:11 Wib
Saham-saham Wall St Rabu pagi anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam
Rabu, 8 Maret 2023 6:28 Wib
Saham-saham Wall Street Selasa pagi ditutup beragam jelang kesaksian Powell, laporan pekerjaan
Selasa, 7 Maret 2023 6:34 Wib
Saham-saham Wall Street Jumat pagi menetap lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi melemah
Jumat, 3 Maret 2023 6:20 Wib