Polres Agam target vaksin 1.000 orang dalam gebyar vaksinasi COVID-19

id Polres agam vaksinasi pelajar,berita agam,berita sumbar,gebyar vaksinasi COVID-19

Polres Agam target vaksin 1.000 orang dalam gebyar vaksinasi COVID-19

Salah seorang pelajar sedang divaksin oleh tim vasinator di GOR Rang Agam, Rabu (6/10). (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat bekerjasama dengan pemerintah setempat menggelar gebyar vaksinasi COVID-19 secara massal di Gor Rang Agam, Rabu, dengan target peserta 1.000 orang.

Waka Polres Agam Kompol Syafril di Lubukbasung, Rabu, mengatakan peserta berasal dari pelajar dan masyarakat di daerah itu.

"Kami menargetkan 1.000 orang di vaksinasi pada kegiatan ini, karena antusias warga yang datang cukup banyak," katanya.

Ia mengatakan, vaksinasi itu bekerjasama dengan Pemkab Agam dengan vasinator sebanyak 10 tim dengan jumlah 70 orang.

Tim vasinator berasal dari Puskesmas Maninjau, Puskesmas Pasar Ahad, Puskesmas Lubukbasung, Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Tiku, Puskesmas Muaro Putih, Puskesmas Bawan, Puskesmas Batu Kambiang dan RSUD Lubukbasung.

"Selama kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan cara mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, pemberian vaksinasi itu dalam rangka meningkatkan kekebalan kelompok, sehingga virus itu tidak menyerang dan masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti semula.

Untuk itu, ia mengimbau warga yang belum divaksin segera datang ke gerai vaksin dan Puskesmas.

"Kita akan tetap melaksanakan vaksinasi sampai kecamatan, nagari dan kelompok masyarakat untuk percepatan warga yang divaksin," katanya.

Sementara Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumbar, Jasman Rizal mengapresiasi Polres Agam dan Pemda yang menggelar vaksinasi dengan jumlah peserta cukup banyak.

Dengan kondisi itu, pihaknya optimistis Agam tidak menjadi juru kunci pemberian vaksinasi di Sumbar.

"Selama ini, Agam masih berada di juru kunci pemberian vaksinasi," katanya.

Ia mengimbau warga untuk tidak percaya dengan berita bohong terkait dampak dari vaksin itu. (*)