Bisnis Kafe di Bukittinggi kembali bangkit setelah terpuruk karena aturan pandemi

id berita bukittinggi,berita sumbar,kafe

Bisnis Kafe di Bukittinggi kembali bangkit setelah terpuruk karena aturan pandemi

Usaha Kafe di Bukittinggi. (Antarasumbar/Dokumen Pribadi)

Kami melaunching kafe ini sekitar Maret 2021,
Bukittinggi (ANTARA) - Setelah sempat mengalami penurunan omset hingga 75 persen saat penerapan PPKM Mikro beberapa bulan lalu, bisnis kafe di Kota Bukittinggi kembali menggeliat, pengusaha yang bergerak di sektor ini berharap kasus penularan COVID-19 terus menurun.

“Kami melaunching kafe ini sekitar Maret 2021, baru beberapa bulan berjalan, omset turun drastis karena adanya PPKM Mikro, tapi kami sama sekali tidak putus asa,” ujar salah seorang pengusaha Kafe, Roby Susanto di Bukittinggi, Rabu.

Ia mengatakan, langkahnya merintis kafe berkonsep milenial di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Benteng Pasar Atas itu tidaklah mudah.

“Kendala utama sejauh ini ketersediaan lahan parkir, rasanya ini sudah lumrah untuk suasana kota wisata dimana pun, untung saja untuk pengunjung kami masih diperbolehkan menumpang di tanah sebelah,” kata dia.

Kafe Shuku Fuku miliknya yang berkapasitas 90 orang pengunjung itu sengaja dikonsep untuk semua kalangan dan mulai beroperasi dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 20.00 malam.

“Pagi hingga sore biasanya ramai pengunjung karyawan kantor, lalu dari sore hingga malam diramaikan kawula muda, kafe ini juga melayani bokingan untuk kegiatan rapat terbatas, terutama bagi pekerja kantoran yang ingin menikmati suasana santai ala kafe,” kata dia.

Beraneka menu dari ragam kuliner nusantara ada di Shuku Fuku, mulai dari Nasi Goreng, Kwetiau, Bihun, Seafod, kentang goreng, hingga sup iga.

"Untuk minuman, juga ada pilihan capucino, greentea, teh jasmine, kopi ala barista, yang mana seluruhnya tersedia dalam opsi panas maupun blended," kata dia.

Roby menambahkan harapannya agar usaha Kafe di Bukittinggi bisa berjalan normal dengan penikmat kuliner yang tidak terlalu dibatasi oleh aturan ketat.

“Kami usung konsep nusantara hingga mancanegara, Shuku Fuku dalam bahasa jepang artinya yang diberkahi, semoga usaha ini juga dirahmati,” kata dia.