Wall Street beragam, Dow dan S&P akhiri pekan naik tipis

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq,kebijakan Fed,krisis Evergrande

Wall Street beragam, Dow dan S&P akhiri pekan naik tipis

Ilustrasi - Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/pri. (ANTARA/Reuters)

New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street berakhir beragam pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kenaikan di sektor energi mengimbangi penurunan kelompok real estat dengan indeks Dow dan S&P 500 mengakhiri minggu yang bergejolak dengan sedikit kenaikan, dibantu oleh kenaikan di Tesla dan Facebook.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 33,18 poin atau 0,10 persen, menjadi menetap di 34.798,00 poin. Indeks S&P 500 menguat 6,50 poin atau 0,15 persen, menjadi berakhir di 4.455,48 poin. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq turun 4,54 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup di 15.047,70 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi menguat 0,84 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor real estat tergelincir 1,21 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Untuk minggu ini, indeks Dow dan S&P 500 masing-masing naik 0,6 persen dan 0,5 persen, sedangkan Nasdaq hampir datar.

Saham perusahaan pakaian atletik Nike anjlok 6,3 persen dan merupakan hambatan terbesar pada Dow dan S&P 500 setelah memberikan perkiraan penjualan yang suram dan memperingatkan penundaan selama musim belanja liburan, menyalahkan krisis rantai pasokan.

Saham pengecer alas kaki Foot Locker juga turun tajam.

Di sisi lain, Facebook naik 2,0 persen dan Tesla terdongkrak 2,7 persen. Sektor jasa komunikasi S&P naik 0,7 persen dan merupakan sektor dengan keuntungan terbesar kedua setelah energi.

Saham-saham bangkit kembali dari aksi jual tajam pada awal pekan sebagian terkait dengan kekhawatiran atas gagal bayar oleh Evergrande China dan potensi risikonya terhadap pasar keuangan global.

Pada Jumat (24/9/2021), unit mobil listrik Evergrande memperingatkan bahwa mereka menghadapi masa depan yang tidak pasti kecuali mendapat suntikan uang tunai yang cepat, tanda paling jelas bahwa krisis likuiditas pengembang properti itu memburuk di bagian lain dari bisnisnya.

“Anda telah mengalami pemulihan yang baik dari posisi terendah” minggu ini, kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey.

“Dengan suku bunga serendah ini - bahkan jika mereka akan naik perlahan - dan dengan stimulus fiskal yang mungkin Anda lihat akan datang, saya pikir investor masih lebih memilih saham daripada kelas aset lainnya. Saham tetap dengan cara yang aneh yang dilihat investor sebagai tempat yang aman.”

Pada Rabu (22/9/2021), Federal Reserve mengatakan akan mengurangi pembelian obligasi bulanan "segera" dan setengah dari pembuat kebijakan Fed memproyeksikan biaya pinjaman perlu meningkat pada 2022.

Saham perusahaan terkait uang kripto Coinbase Global, MicroStrategy Inc, Riot Blockchain dan Marathon Patent Group jatuh setelah bank sentral China melarang perdagangan dan penambangan kripto.

"Ini adalah minggu yang sangat bergejolak, jadi saya pikir memasuki minggu terakhir September volatilitas kemungkinan akan berlanjut terutama dengan window dressing akhir kuartal," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Investor juga mencari tanda-tanda kemajuan pada rancangan undang-undang pengeluaran dan anggaran Presiden Joe Biden.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,00 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,11 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.