Sudah mencapai segini, realisasi PAD dari sektor pajak di Kota Payakumbuh

id berita payakumbuh,berita sumbar,pajak

Sudah mencapai segini, realisasi PAD dari sektor pajak di Kota Payakumbuh

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Rida Ananda. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Pencapaian PAD dari retribusi daerah ini memang perlu digenjot karena capaiannya masih 46,55 persen,
Payakumbuh (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Rida Ananda mengungkapkan bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di daerah tersebut dari sektor pajak sudah mencapai 75,5 persen dari target yang ditentukan Rp17 miliar.

"Alhamdulillah dari laporan terakhir pada Selasa (20/9) itu kita sudah mencapai 75,5 persen," ujar dia di Payakumbuh, Jumat.

Sementara itu, sambungnya untuk PAD dari sektor retribusi daerah hingga saat ini baru mencapai angka 46,55 persen dari target sebesar Rp7,7 miliar.

"Pencapaian PAD dari retribusi daerah ini memang perlu digenjot karena capaiannya masih 46,55 persen. Kami sudah melakukan pertemuan untuk upaya mencapai target PAD ini," katanya.

Ia mengatakan masih minimnya capaian atau realisasi PAD dari retribusi karena terkendala pandemi COVID-19 yang membuat beberapa sektor penghasil PAD retribusi ini harus tutup.

"Contohnya itu pariwisata kita yang harus tutup dalam beberapa waktu terakhir, karenanya pendapatan dari retribusi tiket masuk itu tidak ada," ujarnya.

Menurut Rida angka realisasi PAD di Kota Payakumbuh terus bergerak apalagi saat ini objek wisata di Kota Payakumbuh sudah mulai kembali dijalankan.

"Sekarang objek wisata kita sudah buka meski dengan jumlah pengunjung yang dibatasi dan protokol kesehatan yang ketat. Dibukanya objek wisata karena angka penambahan COVID-19 terus melandai," ungkapnya.

Meski begitu, Rida menyampaikan bahwa pihaknya sangat optimis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD dapat mencapai target yang telah ditentukan tersebut.

"InsyaAllah kami akan semaksimal mungkin untuk dapat mencapai target yang telah ditentukan ini. Apalagi saat ini kasus pandemi COVID-19 sudah melandai," katanya.