Ini 14 barang hasil perkebunan diproduksi Kelompok Usaha Ampek Sarumpun Agam

id berita agam,berita sumbar,produk

Ini 14 barang hasil perkebunan diproduksi Kelompok Usaha Ampek Sarumpun Agam

Sejumlah produk Kelompok Usaha Ampek Sarumpun Dama Gadang. (Antarasumbar/Yusrizal)

Pemasaran produk itu di Agam, kabupaten kota di Sumbar, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jakarta dan lainnya,
Lubuk Basung (ANTARA) - Kelompok Usaha Ampek Sarumpun di Dama Gadang, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memproduksi 14 unit produk olahan dari kulit manis, kopi dan serai wangi dalam meningkatkan ekonomi warga sekitar.

Ketua Kelompok Usaha Ampek Serumpun Agam, Shelfi Hendri di Lubukbasung, Selasa, mengatakan 14 produk yang dihasilkan itu berupa tepung kulit manis, ekstrak kulit manis, kopi Maninjau, minyak angin serai, aditive ekstrak serai, sabun cuci piring serai, pembersih lantai serai dan lainnya.

"Pemasaran produk itu di Agam, kabupaten kota di Sumbar, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jakarta dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, produksi tergantung ketersediaan bahan baku berupa daun serai wangi, daun kulit manis dan kopi.

Biasanya, ia memproduksi satu kali dalam 20 hari dengan daun serai wangi 50 kilogram dari lahan seluas lima hektare.

Sedangkan minyak serai wangi yang dihasilkan hanya sekitar 0,5 kilogram.

"Minyak serai wangi itu diolah menjadi berbagai produk dan termasuk ekstrak kulit manis," katanya.

Ia mengakui, Kelompok Usaha Ampek Sarumpun yang beralamat di Blok A No 9 Perumahan Relokasi Dama Gadang, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjungraya.

Kelompok itu terbentuk setelah korban gempa bumi di Danau Maninjau direlokasi ke daerah itu. Dengan kondisi baru dibuka, masyarakat tidak bisa berusaha untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Dengan kondisi itu, ia beserta beberapa korban gempa bumi 2009 membuat kelompok dan memproduksi berbagai produk.

"Kelompok Usaha Ampek Sarumpun merupakan mitra binaan BNPB dan BPBD Agam," katanya.

Untuk mempromosikan produk saat pandemi COVID-19, ia mengikuti pelatihan dalam penguatan dan peningkatan ekonomi pada kelompok masyarakat relokasi Dama Gadang menghadapi bencana COVID-19 melalui pemasaran media website dan online.

Pelatihan itu kerjasama antara Pemkab Agam dan Politeknik Negeri Padang. ***1***