Kelompok begal ini, sebelum beraksi juga cari lawan untuk tawuran, diungkap kapolres

id berita padang,berita sumbar,begal

Kelompok begal ini, sebelum beraksi juga cari lawan untuk tawuran, diungkap kapolres

Petugas menggiring para pelaku usai dicokok oleh tim Klewang Satreskrim Polresta Padang. (Antarasumbar/Fathul Abdi)

Mereka ini awalnya melakukan tawuran setiap malam minggu,
Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa pelaku begal yang telah diungkap pihaknya adalah kelompok yang kerap melakukan tawuran.

Dari kasus begal yang sempat viral di media sosial pada Senin (30/8) itu polisi telah menangkap enam pelaku, tiga di antaranya merupakan anak-anak.

"Mereka ini awalnya melakukan tawuran setiap malam minggu, lalu karena ada kesempatan akhirnya merampas barang korban," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang, kombes Pol Imran Amir dalam jumpa pers di Padang, Jumat.

Hal itu juga diakui oleh salah satu pelaku utama aksi begal SPP (23) usai dibekuk oleh tim Klewang Satreskrim Polresta Pqdang, kini statusnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia menuturkan awalnya ia bersama belasan rombongan hendak melakukan tawuran pada Sabtu (28/9) berangkat dari kawasan Indarung.

"Awalnya kami keliling-keliling dengan konvoi menggunakan sepeda motor, tujuannya mencari lawan," katanya.

Ia mengaku sistem tawuran yang ia lakukan tanpa janji, namun menyerang siapa saja kelompok yang ditemui di jalan.

"Jika kelompok yang ditemui lebih banyak dari kami maka kami menghindar, jika memungkinkan maka kami serang," katanya.

SPP yang sempat lari ke arah Riau sebelum dicokok polisi juga menceritakan malam itu rombongannya sempat bentrok di kawasan Lubuk Begalung, lalu melanjutkan konvoi ke kawasan Pondok, Kecamatan Padang Selatan meskipun hari sudah berganti ke Minggu sekitar pukul 05.00 WIB.

Ia mengatakan saat melintas di Jalan Kampung Nias V, Padang gerombolan melihat seorang perempuan tengah berjalan kaki seorang diri.

Karena merasa ada kesempatan maka gerombolan berhenti, sementara yang mendekati ke arah korban adalah tersangka Ar (19).

Ia mengayun-ayunkan senjata di depan korban dengan tujuan menakuti, disusul oleh SPP yang juga turun memegang senjata tajam jenis parang.

"Setelah berhasil merampas handpone (gawai) punya korban saya dan kawan-kawan langsung pergi ke arah Indarung," katanya.

Namun kasus itu berhasil diungkap oleh tim Klewang Satuan Reskrim Polresta Padang lima hari usai kejadian.

Pelaku SPP dan Ar sebagai pelaku utama diringkus polisi, beserta empat rekan lainnya yakni yakni Y (16), R (17), EY (16), dan K (19).

Menanggapi hal itu Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir mengingatkan para orang tua tegas melarang anak-anaknya keluar malam tanpa keperluan yang jelas.

"Jangan sampai anak-anak kita menjadi pelaku kejahatan atau sebaliknya menjadi korban, saya imbau masyarakat untuk sama-sama menciptakan keamanan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Polresta Padang beserta jajaran akan menggiatkan patroli untuk mengantisipasi balap liar, tawuran, serta kejahatan jalanan.