Abrasi pantai Sasak makin meluas, solusi ini ditawarkan Pemprov Sumbar untuk atasinya

id berita pasaman barat,berita sumbar,abrasi

Abrasi pantai Sasak makin meluas, solusi ini ditawarkan Pemprov Sumbar untuk atasinya

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah melihat peta kerawanan abrasi pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat dan segera mencarikan solusinya agar abrasi tidak meluas dalam kunjungan ke Sasak, Rabu. (Antarasumbar/Altas Maulana)

Informasinya abrasi di lokasi itu semakin meluas,
Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) segera mencarikan solusi penanganan abrasi di Muaro Tanjuang Kecamatan Sasak, Kabupaten Pasaman Barat yang semakin meluas.

"Informasinya abrasi di lokasi itu semakin meluas. Kita akan carikan solusinya baik memasang batu penahan ombak maupun normalisasi sungai dekat lokasi itu," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah saat melakukan kunjungan ke Sasak Pasaman Barat, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya akan mencarikan solusi bersama bagaimana agar abrasi itu tidak semakin meluas.

"Mudah-mudahan dapat segera diatasi," harapnya.

Sebelumnya abrasi di daerah itu telah terjadi berulang kali dan sekitar satu kilometer bibir pantai telah ablas.

Abrasi pantai itu sudah mulai mendekati rumah warga dan tanah di sekitar rumah warga sudah terkikis.

Jarak rumah warga dari kikisan abrasi sudah sekitar 10 meter dan mengancam rumah yang ada.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat sebelumnya mengatakan membutuhkan paling tidak Rp12 miliar lebih untuk penanggulangan abrasi pantai di Muaro Tanjuang.

"Memang anggarannya besar karena selain air dari laut juga ada luapan air sungai di daerah itu dan diperlukan normalisasi sungai," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat, Gustrizal.

Menurutnya pihaknya telah melihat langsung kondisi abrasi itu yang kalau dibiarkan akan mengancam puluhan rumah warga di sekitarnya dan objek wisata di daerah itu.

Untuk itu, pihaknya berupaya membuat penanggulangan jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, katanya dengan membuka kembali aliran Sungai Batang Ampu sampai kemuara di lokasi Muara Manis dan menutup tanggul sungai yang jebol di Muara Tanjuang.

"Secara teknis memerlukan biaya sekitar Rp350 juta. Diharapkan bisa dianggarkan di APBD 2022," katanya.

Sedangkan untuk jangka panjang bersifat permanen dengan tujuan melindungi dan memgamankan kawasan pantai Karambia Ampek dan Pohon Seribu maupun kawasan pemukiman masyarakat yang dekat dengan bibir pantai.

Pihaknya merencanakan membuat bangunan jetty atau bangunan tegak lurus pantai yang diletakan dikedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai serta membuat batu pemecah ombak sebanyak enam buah.

"Diperkirakan memakan biaya sekitar Rp12,5 miliar. Anggaran ini akan kita usulkan melalui dana APBN," sebutnya.