Dinas Kebudayaan Sumbar Gali Potensi Generasi Milenial berbasis ABS SBK

id Dinas kebudayaan sumbar,bimtek

Dinas Kebudayaan Sumbar Gali Potensi Generasi Milenial berbasis ABS SBK

Dinas Kebudayaan Sumbar gelar Bimtek Penguatan Generasi Milenial. (ANTARA/Dokumentasi Diskominfo Sumbar)

Lubuk Basung (ANTARA) - Tatanan masyarakat Minang dengan ABS-SBK yang memadukan agama, adat, dan pengetahuan diyakini mampu menjawab tantangan di era informasi karena itu perlu dilakukan penguatan di berbagai sisi agar bisa mencapai hasil yang maksimal.

"Nilai-nilai luhur adat dan Budaya Minang adalah modal untuk bisa menjawab tantangan kekinian. Namun tidak dipungkiri adat dan budaya Minangkabau juga semakin tergerus seiring perkembangan globalisasi. karena itu, tigo tungku sajarangan, maupun butir-butir pengamalan adat dan syarak perlu kita kuatkan kembali," kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti saat membuka Bimbingan Teknis bagi Milenial di Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung, Agam Jumat (27/8).

Kegiatan yang digelar untuk ketiga kalinya oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat itu diinisiasi oleh pokok pikiran anggota DPRD Sumbar Ismunandi Sofyan.

Bimbingan teknis bagi generasi muda Minangkabau tersebut mengangkat tema "Menggali Potensi Generasi Milenial Minangkabau Menuju Ekonomi Kreatif".

Sementara itu Ismunandi Sofyan selaku inisiator juga berpendapat bahwa generasi muda saat ini cepat menyerap budaya asing, namun terkadang lupa dengan budaya sendiri. Padahal budaya kita punya nilai jual luar biasa.

"Ini perlu menjadi perhatian, Budaya Minangkabau ini mempunyai nilai yang sangat luar biasa, asal kita bisa mengemas paketnya," jelas Ismunandi.
Bimtek Dinas Kebudayaan Sumbar. (ANTARA/dokumentasi Diskominfo)


Terutama di masa pandemi, Ia mengajak generasi muda untuk bangkit semakin kreatif dalam menggali untuk membangkitkan budaya dan ekonomi.

Selanjutnya 50 peserta "rang mudo" akan dibekali dengan prinsip ekonomi kreatif berdasarakan local wisdom, penulisan karya tulis ilmiah kebudayaan, serta pemanfaatan media sosial untuk ekonomi dan kebudayaan.(*)