Video Harimau Sumatera tersebut beredar di Instragram akun generasi_pasaman bahwa kejadianya pada hari Sabtu (14/8), video tersebut di upload sekitar 10 jam yang lalu, 17 komentar dan sudah ditonton sebanyak 2.450 tayangan dengan durasi 13 detik.
Terlihat dalam video itu masyarakat mengelus elus badan Harimau Sumatera sekitar empat orang dan terlihat juga ada satu orang warga diduga membawa parang diikat pada pinggang.
Kapolres Pasaman AKBP Dedi Nur Adriansyah saat dihubungi melalui telepon, Minggu mengatakan benar, bahwa ada kejadian diduga seekor Harimau Sumatera dalam keadaan sakit ditemukan oleh warga di Kenagarian Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, saat ini Harimau itu telah dikubur oleh masyarakat setempat, sedangkan untuk penyebab kematian belum diketahui.
Sementara pihaknya telah mengambil langkah dan seharusnya Harimau Sumatera itu diambil alih oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tapi masyarakat setempat keberatan.
Menurut Dedi, Intinya pihaknya memperoleh informasi dari BKSDA untuk meminta bantuan mengambil mayat Harimau Sumatera itu, cuman kita sedikit terlambat datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam pengamanan, sudah ada penolakan warga baru kita dipanggil untuk tiba disana masyarakat sudah banyak berkumpul.
Polres Pasaman datang ke TKP sudah terjadi penguburan terhadap mayat Harimau Sumatera tersebut.
Karena pihaknya terlambat mengantisipasi, jadi pihak BKSDA kalah suara dengan warga akhirnya diambil jalan tengah mayat Harimau Sumatera itu dioptosi dan dikubur," katanyo
Dokter hewan telah melakukan pemeriksaan kepada mayat harimau akan tetapi untuk pemeriksaan lebih detail memang harus dibawa ke laboratorium, tapi pihaknya menunggu keputusan dari BKSDA apakah cukup seperti itu prosedurnya atau seperti apa belum tahu, nantinya pihaknya siap melakukan pengamanan jika diperlukan oleh BKSDA.
Sementara itu Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar Ade Putra saat dihubungi melalui telepon mengatakan terkait informasi kejadian Harimau Sumatera itu langsung ke Polsek Panti atau ke Polres Pasaman.*