RSUD Solok Selatan butuh generator oksigen dan ajukan permintaan pada Kemenkes RI

id berita solok selatan,berita sumbar,oksigen

RSUD Solok Selatan butuh generator oksigen dan ajukan permintaan pada Kemenkes RI

Direktur RSUD Solok Selatan, Toni Rahardian. (Antarasumbar/HO-RSUD Kabupaten Solok Selatan)

Dengan adanya generator oksigen, RSUD itu bisa mengisi tabung sendiri dengan cepat dan akan sangat membantu disaat kebutuhan tinggi karena wabah COVID-19
Padang Aro (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat membutuhkan generator oksigen dan sudah mengajukan permintaan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

"Sekarang pengisian tabung oksigen harus ke Padang yang memiliki jarak tempuh cukup jauh apalagi jalur yang dilalui sering hujan dan longsor yang menutup jalan sehingga bisa lebih lama lagi, oleh sebab itu kami mengajukan permintaan ke Kemenkes untuk generator oksigen," kata Direktur RSUD Solok Selatan, Toni Rahardian di Padang Aro, Selasa.

Dengan adanya generator oksigen, RSUD itu bisa mengisi tabung sendiri dengan cepat dan akan sangat membantu disaat kebutuhan tinggi karena wabah COVID-19.

Kalau generator oksigen dibeli melalui APBD, katanya cukup mahal sekitar RpRp3,8-Rp9 miliar dan keuangan daerah juga terbatas sehingga dimintakan ke Kemenkes.

Dia menyebutkan, dengan jumlah pasien saat ini oksigen masih mencukupi walaupun kebutuhan Sumbar juga meningkat.

Sekarang ini, tabung oksigen milik RSUD hanya ada 20 tabung dan sisanya milik perusahaan yang bekerjasama.

Sedangkan kebutuhan oksigen semenjak pandemi COVID-19 meningkat cukup tajam yaitu sekitar 30-45 tabung perhari sedangkan dalam kondisi normal hanya 12 tabung sehari.

"Peningkatan kebutuhan oksigen karena pasien COVID-19 butuh oksigen dalam jumlah banyak untuk isolasi," ujarnya.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan oksigen akan ada bantuan dari PT TKA 10 ton liquid atau setara 1.000 tabung.

Karena ini dalam bentuk liquid, katanya harus dikonversikan lagi ke oksigen dan sudah ada kerjasama dengan vendor untuk mengolahnya.

Selain itu, sekarang RSUD sedang membuat proposal ke perusahaan untuk meminta bantuan tabung serta isinya ke sehingga ketersediaannya mencukupi.

Kepala Seksi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Solok Selatan, Mega Verta Christina mengatakan, data pantauan COVID-19 di Kabupaten Solok Selatan hingga Senin (9/8) yaitu total kasus positif 1.619 orang dengan sembuh 1.270 orang, dalam perawatan atau isolasi 316 orang dan meninggal 33 orang.

Sedangkan spesimen yang telah diperiksa 28.661 dan jumlah orang yang diperiksa RT PCR 20.301 jiwa dengan rasio positif atau positivity rate 7,97 persen.