Peran Perempuan Dalam UMKM Diperjuangkan di Apec

id Peran Perempuan Dalam UMKM Diperjuangkan di Apec

Jakarta, (Antara) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan pemerintah terus memperjuangkan isu peran perempuan dalam pengembangan UMKM untuk dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di Bali, Oktober 2013. "Kami menyiapkan beberapa 'deliverable' (penyampaian) untuk tujuan Indonesia di APEC. Salah satunya peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) , terutama peran perempuan dalam peran UMKM," kata Armida usai rapat panitia nasional tingkat menteri keketuaan APEC di Jakarta, Rabu. Selain peran perempuan dalam UMKM, menurut Armida, pada rapat panitia nasional yang kedua yang berlangsung di Kantor Kemnterian Luar Negeri itu, disepakati juga persiapan untuk pengajuan agenda-agenda dengan substansi utama kepentingan nasional seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, termasuk penggunaan energi terbarukan (renewable energy). Hal ini sesuai dengan salah satu tema Indonesia di APEC yakni mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata ("achieving sustainable growth with equity"). Dua tema Indonesia lainnya adalah mewujudkan "Bogor Goals" yang membahas perluasan perdagangan, investasi, serta reformasi struktural, dan tema lainnya yakni mempromosikan konektivitas. Sejalan dengan jangka waktu persiapan Indonesia yang sudah tidak lama lagi, kata Armida, perencanaan Indonesia selaku ketua dan tuan rumah berjalan sesuai rencana baik secara substansi maupun teknis. Sementara itu, Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang juga menghadiri rapat tersebut mengatakan akan terdapat dialog tingkat tinggi mengenai kebijakan parawisata yang akan menghasilkan sistem dengan integrasi sektor parawisata, transportasi, bea cukai dan imigrasi. Sistem ini akan digunakan untuk memudahkan konektivtas antarindividu dari negara-negara Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata. Sepanjang persiapan penyelenggaraan KTT APEC 2013, kata Mari, Indonesia mendapat banyak keuntungan dari agenda-agenda kerja sama organisasi tersebut. Setidaknya, menurut Mari, selama keketuaan Indonesia di APEC pada tahun ini, terjadi 94 kali pertemuan atau kunjungan delegasi organisasi itu ke berbagai daerah di Indonesia. Ia juga menekankan perlunya kesiapan infrastruktur untuk mensukseskan perhelatan KTT APEC yang diperkirakan akan dihadiri 5000 delegasi dan media dari berbagai negara. "Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pariwisata, sekaligus untuk meningkatkan konektivitas antar masyarakat," tuturnya. Agenda APEC terdekat adalah pertemuan pejabat tinggi negara-negara anggota di Medan, Sumatera Utara pada 22 Juni-6 Juli 2013 yang juga akan membahas kerangka substansi dan teknik penyelenggaraan KTT APEC di Bali, Oktober mendatang. (*/sun)