Tiga titik abrasi pantai di Padang Pariaman butuh penanganan serius, ini lokasinya

id BWS Sumatera V,abrasi pantai di Padang Pariaman,butuh penanganan serius ,berita padang pariaman,berita sumbar

Tiga titik abrasi pantai di Padang Pariaman butuh penanganan serius, ini lokasinya

Warga Korong Pasir Baru, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar memasukkan pasir ke dalam karung berbahan geotekstil guna mengantisipasi abrasi pantai di daerah itu. (Antara/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat tiga lokasi abrasi pantai di daerah itu yang perlu penanganan serius dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.

"Penanganan abrasi pantai berada di BWS Sumatera V, jadi kami hanya bisa mendesak BWS untuk segera menangani ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parit Malintang, Selasa.

Ia menyebutkan lokasi abrasi tersebut yaitu pantai di dekat kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, lalu di Pasie Baru, Kecamatan Sungai Limau, dan di Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan.

Ia mengatakan untuk di Ulakan Tapakis dan Sungai Limau sudah dilakukan upaya penanganan dengan pemasangan batu grip namun abrasi masih terjadi.

"Yang terparah itu di Sungai Limau, kalau Batang Gasan merupakan abrasi yang potensinya makin besar," katanya.

Selain tiga lokasi itu, lanjutnya abrasi sungai yang merusak jalan dan mengganggu mobilitas masyarakat di Batang Anai juga perlu perhatian dari BWS Sumatera V.

Ia menyampaikan Kabupaten Padang Pariaman banyak dilalui sungai sehingga berpotensi besar abrasi. Ia pun meminta warga di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan lebat.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Wali Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau Samsudin mengatakan pihaknya telah memasang karung untuk mengurangi dampak hempasan ombak dan meminta warga untuk mengungsi.

"Tapi karung tentu tidak bertahan lama," ujarnya.

Ia mengatakan meskipun terjadi abrasi namun warga tetap kembali ke rumahnya yang berada di bibir pantai. Oleh karena itu ia meminta warga untuk meninggalkan rumah ketika ombak tinggi.

Ia juga meminta pemerintah untuk segera menangani abrasi pantai di daerah itu karena dapat berdampak pada nyawa warga di daerah itu. (*)