Baru terserap 5,71 persen, belanja modal Solok Selatan

Padang Aro (ANTARA) - Serapan belanja modal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat hingga semester pertama masih rendah yaitu 5,71 persen dari anggaran Rp143,2 miliar terealisasi Rp8,1 miliar.

"Serapan belanja modal masih rendah karena sebagian besar paket pekerjaan baru selesai tender dan tanda tangan kontrak ditambah refokusing anggaran di awal tahun," kata Kepala Bidang Akuntasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Solok Selatan, Yoni Elfis di Padang Aro, Rabu.

Dia menjelaskan, belanja modal tanah dari anggaran Rp4,8 miliar baru terealisasi Rp1,9 miliar atau 39,46 persen.

Sedangkan belanja modal peralatan dan mesin juga masih sedikit yaitu dari anggaran Rp21,1 miliar baru terserap Rp557 juta atau 2,63 persen.

Selanjutnya belanja modal gedung dan bangunan serapan anggarannya baru 0,19 persen dari anggaran Rp33 miliar baru terealisasi Rp63,7 juta.

Belanja modal jalan, jaringan dan irigasi juga masih di angka 6,83 persen yaitu dari anggaran Rp82,8 miliar sudah terserap Rp5,6 miliar.

Untuk belanja aset tetap lainnya dari anggaran Rp1,2 miliar masih belum ada realisasinya.

Sedangkan untuk belanja operasi sudah cukup tinggi yaitu 35,45 persen dari anggaran Rp622,3 miliar sudah terealisasi Rp220,6 miliar.

Pada belanja operasi paling tinggi serapannya yaitu belanja pegawai di angka 47,47 persen yaitu dari anggaran Rp371,1 miliar sudah terealisasi Rp176,1 miliar.

Selanjutnya pada belanja barang dan jasa yang mencapai 19,15 persen yaitu dari anggaran Rp219,6 miliar terserap Rp42 miliar.

Sedangkan belanja hibah baru di angka 8,03 persen yaitu dari anggaran Rp29,6 miliar serapannya Rp2,3 miliar dan belanja bantuan sosial dari anggaran Rp1,9 miliar masih belum ada realisasinya.

"Realisasi belanja daerah Solok Selatan hingga semester dua di angka 31,51 persen yaitu dari anggaran Rp864,1 miliar terserap Rp272,3 miliar," ujarnya.