RSUD Lubukbasung tambah tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19

id rsud lubukbasung,isolasi pasien covid-19,pandemi covid-19

RSUD Lubukbasung tambah tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19

Direktur RSUD Lubukbasung Syahrizal Antoni sedang meninjau ruang isolasi. (ANTARA/Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menambah 30 tempat tidur isolasi pasien COVID-19, sehingga total mejadi 70 unit dalam mengantisipasi lonjakan kasus di daerah itu.

"30 tempat tidur itu kami tambahkan di Ruangan Instalasi Rawat Inap yang baru selesai dibangun pada 2020," kata Direktur RSUD Lubukbasung, Syahrizal Antoni di Lubukbasung, Selasa.

Ia mengatakan tempat tidur yang disiapkan dengan pola fleksibel, tergantung jumlah pasien COVID-19 yang masuk ke RSUD Lubukbasung.

Sebelumnya, imbuhnya dirinya menyediakan 40 tempat tidur di bangunan bekas SDN 63 Lubukbasung tidak jauh dari RSUD Lubukbasung.

Dengan kasus COVID-19 meningkat, tambahnya, ruangan isolasi ditambah di Ruangan Instalasi Rawat Inap yang baru dibangun 2020 dengan jumlah 15 tempat tidur pada Jumat (9/7).

Setelah itu, ditambah lima tempat tidur akibat kasus COVID-19 bertambah dan RSUD Lubukbasung kembali menambah 15 tempat tidur pada Selasa (13/7).

"Tempat tidur yang kita pakai merupakan persediaan yang ada di RSUD Lubukbasung dan tempat tidur yang rusak kita perbaik, Kami menyiapkan tempat tidur itu sampai malam," katanya.

Ia mengakui ruangan Instalasi Rawat Inap dengan dua lantai itu bisa menampung 60 tempat tidur atau 30 tempat tidur di lantai satu dan 30 tempat tidur di lantai dua.

Di ruangan itu, tambahnya, telah disiapkan peralatan berupa oksigen, obat-obatan dan seluruh peralatan pasien COVID-19 sesuai dengan diaknosanya.

"Pelaratan sudah dilengkapi oleh petugas seluruhnya," katanya.

Saat ini, RSUD Lubukbasung merawat 59 pasien positif dan pasien tanpa gejala pada Rabu (14/7) pagi.

Dengan penambahan kasus itu, ia mengimbau masyarakat agar mematuhi protokoler kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan lainnya.

"Mohon sekali patuhi protokol kesehatan ini, karena kami sangat kewalahan dalam melayani pasien COVID-19," katanya. (*)