Agar panen padi lebih cepat, dua poktan di Pasaman terima "Combine Harvester" dari pokir anggota DPRD Sumbar
Benar, tadi pagi saya menyerahkan dua unit Combine Harvester kepada dua kelompok tani yakni Kelompok Tani Harapan Bahagia dan Kelompok Tani Hikmah Maju,
Lubuk Sikaping (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Khairuddin Simanjuntak dari Fraksi Gerindra menyerahkan bantuan dua unit Combine Harvester kepada dua kelompok tani (Poktan) untuk mempermudah melakukan panen padi secara cepat dan efisien di daerah itu.
Penyerahan dua unit Combine Harvester dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 di rumah kediaman Khairuddin Simanjuntak di Nagari Persiapan Panti Utara, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Senin.
Hadir, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, Anggota DPRD Kabupaten Pasaman, Yulius Erita, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumbar, Kadis Pertanian Kabupaten Pasaman, Efriyanto, Camat Panti Aswar dan lainnya.
"Benar, tadi pagi saya menyerahkan dua unit Combine Harvester kepada dua kelompok tani yakni Kelompok Tani Harapan Bahagia dan Kelompok Tani Hikmah Maju," kata Khairuddin.
Bantuan dua unit Combine Harvester tersebut merupakan usulan pokok pikiran Khairuddin Simanjuntak atas aspirasi masyarakat setempat.
Ia menjelaskan masyarakat sudah lama menginginkan Combine Harvester itu sejak tiga tahun yang lalu.
Selama ini para petani melakukan panen padi hanya manual dan membutuhkan produksi yang mahal dengan adanya dua unit alat panen padi itu maka biaya produksi menjadi ringan.
"Alhamdulillah para petani tersebut merasa senang dan seperti mimpi mendapatkan dua alat panen padi itu," sebutnya.
Sementara itu Perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Yustiadi mengatakan harga alat satu unit Combine Harvester bisa mencapai Rp500 juta, kita hanya ditugaskan untuk pengadaan saja, namun ini semua berkat perjuangan dari hasil pokok pikiran Khairuddin Simanjuntak.
Terpisah Camat Panti, Aswar mengatakan sangat mengapresiasi penyerahan bantuan dua unit alat panen padi tersebut kepada dua kelompok petani.
Keberadaan dua alat panen padi itu akan meringankan beban masyarakat disaat musim panen tiba.
"Terimakasih atas bantuan dari Khairuddin Simanjuntak ini akan dapat meringankan beban petani, bahwa untuk diketahui 85 persen masyarakat Panti bermata pencaharian sebagai petani," ujarnya.
Penyerahan dua unit Combine Harvester dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 di rumah kediaman Khairuddin Simanjuntak di Nagari Persiapan Panti Utara, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Senin.
Hadir, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, Anggota DPRD Kabupaten Pasaman, Yulius Erita, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumbar, Kadis Pertanian Kabupaten Pasaman, Efriyanto, Camat Panti Aswar dan lainnya.
"Benar, tadi pagi saya menyerahkan dua unit Combine Harvester kepada dua kelompok tani yakni Kelompok Tani Harapan Bahagia dan Kelompok Tani Hikmah Maju," kata Khairuddin.
Bantuan dua unit Combine Harvester tersebut merupakan usulan pokok pikiran Khairuddin Simanjuntak atas aspirasi masyarakat setempat.
Ia menjelaskan masyarakat sudah lama menginginkan Combine Harvester itu sejak tiga tahun yang lalu.
Selama ini para petani melakukan panen padi hanya manual dan membutuhkan produksi yang mahal dengan adanya dua unit alat panen padi itu maka biaya produksi menjadi ringan.
"Alhamdulillah para petani tersebut merasa senang dan seperti mimpi mendapatkan dua alat panen padi itu," sebutnya.
Sementara itu Perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Yustiadi mengatakan harga alat satu unit Combine Harvester bisa mencapai Rp500 juta, kita hanya ditugaskan untuk pengadaan saja, namun ini semua berkat perjuangan dari hasil pokok pikiran Khairuddin Simanjuntak.
Terpisah Camat Panti, Aswar mengatakan sangat mengapresiasi penyerahan bantuan dua unit alat panen padi tersebut kepada dua kelompok petani.
Keberadaan dua alat panen padi itu akan meringankan beban masyarakat disaat musim panen tiba.
"Terimakasih atas bantuan dari Khairuddin Simanjuntak ini akan dapat meringankan beban petani, bahwa untuk diketahui 85 persen masyarakat Panti bermata pencaharian sebagai petani," ujarnya.