Goyangan gempa bukan untuk ditakuti tapi waspadailah dampaknya, kata pakar Unand

id berita padang,berita sumbar,gempa

Goyangan gempa bukan untuk ditakuti tapi waspadailah dampaknya, kata pakar Unand

Pakar gempa dari Universitas Andalas Padang, Dr Badrul Mustafa. (Antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

Kalau kita takut maka saat gempa terjadi menjadi panik,
Padang (ANTARA) - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Badrul Mustafa mengingatkan masyarakat kalau gempa bukan untuk ditakuti melainkan untuk diwaspadai.

"Kalau kita takut maka saat gempa terjadi menjadi panik, saat seseorang panik kemampuan untuk menyelamatkan diri berkurang hingga 50 persen," kata dia di Padang, Rabu, pada pemaparan di Media Center Diskominfo Padang.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan saat gempa terjadi tidak boleh panik karena akan menghilangkan kemampuan bertahan sampai 50 persen.

Apalagi sebenarnya yang membahayakan itu bukan gempanya melainkan bangunan yang roboh sehingga bisa menimpa manusia.

"Jadi masyarakat harus tenang dan pemerintah bersama berbagai pihak harus menyiapkan segala sesuatu sehingga masyarakat makin tenang," kata dia.

Ia memberi contoh pemerintah menyiapkan tempat evakuasi sementara yang bisa dipakai oleh masyarakat sehingga warga lebih tenang.

Ada tempat evakuasi sementara yang senngaja dibuat khusus dan ada juga dengan cara memanfaatkan bangunan pemerintah.

Ia memberi contoh jika hendak merehab kantor camat maka jadikan bangunan tersebut juga sebagai tempat evakuasi sementara sehingga pegawai yang bekerja di sana menjadi lebih tenang.

Akan tetapi ia melihat di Padang sudah banyak bangunan yang dijadikan tempat evakuasi sementara mulai dari kantor gubernur, Mapolda, sejumlah hotel.

Pada sisi lain, ia juga menyarankan pembuatan jembatan penyeberangan pada jalan utama yang selain digunakan warga untuk menyeberang juga menjadi tempat evakuasi sementara saat tsunami terjadi.

Kemudian pengelola hotel yang bangunannya tinggi juga menjadikan lantai atas sebagai tempat evakuasi dan melatih petugas secara rutin sehingga terlatih mengevakuasi tamu.

Lalu di objek wisata yang ada di pulau-pulau dibuat tempat evakuasi sementara yang mampu menampung tamu ketika tsunami datang.