Grand Prix Azerbaijan, Perez nyaris menyerah sebelum menang perdana untuk Red Bull

id formula1,formula one,sergio perez,grand prix azerbaijan

Grand Prix Azerbaijan, Perez nyaris menyerah sebelum menang perdana untuk Red Bull

Pebalap Red Bull Sergio Perez melakukan selebrasi bersama anggota tim setelah menjuarai Grand Prix Azerbaijan, Sirkuit Baku. (6/6/2021) (ANTARA/AFP/Maxim Shemetov)

Jakarta (ANTARA) - Sergio Perez mengungkapkan nyaris menyudahi perlawanannya di Grand Prix Azerbaijan sebelum akhirnya menyintas balapan sepanjang 51 putaran yang sarat drama dan insiden itu dengan mempersembahkan kemenangan perdananya untuk Red Bull.

Perez diuntungkan setelah rekan satu timnya, Max Verstappen, mengalami kecelakaan di lintasan lurus utama dengan empat lap tersisa.

Menyusul insiden tersebut, pra pebalap terpaksa harus start ulang dengan Perez di posisi start terdepan.

Kemudian pebalap Mercedes Lewis Hamilton melakukan kesalahan yang langka, melewati Perez sebelum mengunci ban depannya menuju runway Tikungan 1.

Sang pebalap Britania akhirnya kehilangan posisinya dan finis P15 di saat Perez mengklaim kemenangan kedua dalam kariernya, dan Sebastian Vettel mempersembahkan podium perdana untuk tim Aston Martin diikuti Pierre Gasly yang melengkapi mimbar untuk tim AlphaTauri di posisi ketiga.

"Saya sangat senang hari ini," kata Perez seperti dikutip laman resmi Formula 1.

"Pertama saya harus bilang saya prihatin untuk Max karena dia menjalani balapan yang luar biasa dan dia sangat pantas menang.

"Akan luar biasa dapat finis 1-2 untuk tim ini, tapi pada kahirnya, ini hari yang fantastis bagi kami."

Setelah restart, Perez dikejutkan dengan Hamilton yang melesat lebih baik setelah lampu merah padam.

Berusaha mengerem lebih larut, Perez mendapati Hamilton yang menyerang dari sisi dalam justru keluar jalur melewatkan tikungan pertama.

"Ini menunjukkan betapa rentannya kami semua dengan kesalahan. Kami beroperasi di level yang begitu tinggi setiap lapnya dan hal ini bisa terjadi kepada siapapun."

Capaian Perez tersebut bahkan lebih impresif setelah bos tim Red Bull Christian Horner mengungkapkan sang pebalap menderita masalah hidrolik dengan mobil RB16Bnya, sehingga ia terpaksa langsung menghentikan mobilnya setelah melintasi garis finis.

Perez sempat khawatir harus menyudahi upayanya karena masalah teknis tersebut, namun pada akhirnya ia menyintas dua lap terakhir sebagai juara.

"Kami sangat khawatir mobil ini tidak bisa melaju hingga akhir lomba itulah kenapa dia menghentikan mobilnya setelah bendera finis," kata Horner.

"Kami kira kami hanya bisa kalah setelah mereka melakukan restart, tapi untung semua bekerja dengan sangat baik dan Sergio melakukan tugas dengan luar biasa."

Kemenangan pertama Perez untuk Red Bull itu juga menandai podium pertamanya berseragam biru tua dengan logo banteng merah.

Di sesi latihan bebas, Perez mengungkapkan dirinya telah semakin paham bagaimana mengendarai mobil Red Bull dan kemenangan pada Minggu menjadi pendongkrak semangat bagi sang pebalap dan timnya.

"Kami tidak memiliki start musim seperti yang diharapkan, saya mendapati adaptasi lebih sulit dari yang saya kira. Tapi, kami telah bekerja sangat keras sejak hari pertama dengan para engineer di pabrikan sana dan pada akhirnya kami mendapat hasil yang sangat baik untuk tim ini," Perez menambahkan.

"Saya tentunya merasa bahwa saya membuat progres yang baik, tidak hanya akhir pekan ini, tapi juga di Monako.

"Setiap akhir pekan pemahaman saya bertambah. Ini baru balapan keenam musim ini, masih ada banyak lagi, tapi penting bagi kami menjaga momentum ini dan tetap lebih baik di setiap balapannya."

Kemenangan itu mendongkrak posisi Perez ke peringkat tiga klasemen di belakang Verstappen dan Hamilton, sedangkan Red Bull memperlebar jarak sebagai pemuncak klasemen konstruktor dengan margin 26 poin dari Mercedes.