Bank Eco Enzyme hadir di Padang sebagai solusi kurangi sampah organik

id Bank sampah, eco enzyme

Bank Eco Enzyme hadir di Padang sebagai solusi kurangi sampah organik

Petugas Bank Eco Enzyme Padang sedang memajang botol yang berisi cairan eco enzyme yang siap dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas lingkungan. (ANTARA/Mutiara)

Padang (ANTARA) - Komunitas Eco Enzyme Sumbar bersama Bank Sampah Unit Andalas Sepakat dan beberapa lembaga lainnya mendirikan Bank Eco Enzyme yang berpusat di Kota Padang sebagai solusi mengurangi sampah di Kota Padang.

Direktur Bank Sampah Unit Andalas Sepakat Syaifuddin Islami di Padang, Sabtu mengatakan Bank Eco Enzyme Padang akan menjadi lembaga penyedia eco Enzyme bagi aktivitas lingkungan baik untuk air, udara, tanah, dan keperluan rumah tangga.

"Kegiatan di Bank Eco Enzyme Padang nantinya akan mengajak masyarakat Kota Padang untuk terlibat dalam memilah, mengolah, dan menabung eco enzyme," kata dia yang juga menjadi inisiator pendirian bank tersebut.

Eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran yang dicampurkan gula merah dan didiamkan dalam air sekitar tiga bulan.

Eco Enzyme bisa menyuburkan tanah sebagai dekomposer, bisa sebagai filter air, menurunkan asap dalam ruangan, menurunkan efek gas rumah kaca, bisa sebagai filter udara dan bisa dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring, cuci baju, sampo dan lainnya.

Ia mengatakan eco enzyme merupakan temuan dari dr. Rosukon dari lembaga pertanian organik Thailand. Jika dihitung dari timbunan sampah yang ada di rumah tangga, maka lebih dari 50 persen adalah jenis sampah organik.

Dari total sampah organik, maka kulit buah dan potongan sayuran ini menjadi porsi yang besar hingga mencapai 50 persen.

Formula eco enzyme menggunakan rumus 1:3:10. 1 bagian adalah gula merah, 3 bagian kulit buah/potongan sayuran/dedaunan, 10 bagian air. Ketiga bahan ini di fermentasi selama tiga bulan untuk mendapatkan hasil berupa eco enzyme.

Syaifuddin yang juga selaku Ketua Komunitas Eco Enzyme Sumbar menyatakan dalam rangka hari lingkungan hidup terbentuknya lembaga Bank Eco Enzyme bisa menjadi percontohan bagi Pemkot Padang untuk pengurangan sampah ditengah masyarakat dalam kondisi pandemi COVID-19 ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan komunitas eco enzyme di Indonesia di inisiasi oleh Komunitas Eco Enzyme Nusantara. Pada Mei 2020 lahirlah Komunitas Eco Enzyme Sumbar yang mengayomi komunitas eco enzyme yang ada di kabupaten dan kota.

Bank Eco Enzyme Padang sudah terdaftar di perkumpulan Eco Enzyme Nusantara sebagai Bank Eco Enzyme pada urutan nomor delapan dari total 24 Bank Eco Enzyme di Indonesia yang diluncurkan hari ini.

Peluncuran Bank Eco Enzyme Padang direncanakan pada hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) sekaligus penyemprotan eco enzyme di udara akan tetapi karena kendala cuaca, maka kegiatan tersebut diundur pada 8 Juni 2021.

Peluncuran tersebut juga didukung oleh WALHI Sumbar, KOMMA FP-UA, Yayasan KOMMA, Bank Sampah & Eco Enzyme (BASE) KMDM, Koperasi MDM, Education of Eco Enzyme (EduEE), dan Bundo Kanduang.*