Untuk berantas pungli di lingkungan Lapas Padang, ini yang diterapkan

Padang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menerapkan sistem uang elektronik demi memberantas praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Lapas.

"Sistem uang elektronik ini dihadirkan untuk meniadakan ruang transaksional secara tunai yang berpeluang terjadinya praktik pungli," kata Kepala Lapas Padang, Era Wiharto di Padang, Jumat.

Dengan penerapan sistem uang elektronik itu, maka seluruh warga binaan di Lapas Padang memperoleh kartu Brizzi, sedangkan uangnya akan tercatat sebagai saldo.

"Keluarga bisa langsung mengirim uang kepada warga binaan melalui mesin ATM atau pun teller di bank," katanya.

Menurutnya hal itu juga bakal mempersempit ruang traksaksional antar keluarga narapidana atau pun tahanan dengan petugas.

Ia menerangkan untuk mengetahui nomor kartu Brizzi WBP pihak keluarga dapat mencari informasinya di Pusat Pelayanan Terpadu Lapas Kelas IIA Padang.

Era menegaskan pihaknya akan berkomitmen untuk mewujudkan program Bebas Peredaran Uang (BPU) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padang.

Sementara Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan (Kaurpegkeu) Lapas, Padang Indra Ismanto menjelaskan uang elektronik merupakan langkah Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Demi mencegah terjadinya permasalahan seperti pungli, transaksi atau bahkan pengendalian narkoba di dalam lapas.

"Dengan menggunakan Brizzi ini kami dapat memonitor transaksi para warga binaan yang ada di dalam Lapas Padang," katanya.

Ia berharap segala bentuk pelanggaran berkenaan dengan uang dapat dicegah melalui program uang elektronik tersebut.

Sementara itu perwakilan BRI Cabang Kota Padang, Iqbal sebagai penyedia Brizzi mengatakan akan memberikan dukungan secara maksimal dalam mewujudkan Bebas Peredaran Uang di Lapas Padang.

Ia juga berharap kerjasama antara Lapas dengan BRI dapat terus terjalin dengan baik.