Antonio Conte jadi calon terkuat untuk latih Tottenham Hotspur yang kosong

id Antonio Conte,Tottenham Hotspur,Liga Premier Inggris,Inter Milan

Antonio Conte jadi calon terkuat untuk latih Tottenham Hotspur yang kosong

Arsip - Manajer Inter Milan Antonio Conte melakukan selebrasi setelah timnya mencetak gol ke gawang Cagliari dalam lanjutan Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Minggu (11/4/2021). (ANTARA/REUTERS/Daniele Mascolo)

Jakarta, (ANTARA) - Mantan pelatih Chelsea dan Inter Milan, Antonio Conte disebut-sebut sebagai calon terkuat untuk menduduki kursi kepelatihan Tottenham Spurs yang kosong, menurut laporan BBC, Kamis.

Dapat dimaklumi bahwa pelatih Italia tersebut dikaitkan dengan berbagai klub Eropa setelah mundur dari Inter Milan sebagai juara Italia telah berkembang dengan cepat.

Rumor yang berkembang bahwa Conte akan menjadi pengganti Jose Mourinho sebagai pelatih Tottenham.

Spurs sendiri telah melakukan kontak dengan mantan pelatih mereka, Mauricio Pochettino pekan lalu, tetapi PSG menegaskan bahwa tidak akan mengizinkannya pergi.

Ketua Tottenham, Daniel Levy tidak mungkin membiarkan situasi itu terus berlanjut terlalu lama dan harus menunjuk seorang pelatih baru.

Spurs sudah tanpa pelatih permanen sejak kepergian Mourinho pada 19 April.

Levy mengatakan bahwa klub telah "kehilangan beberapa prioritas utama" selama pembangunan stadion baru dan pandemi COVID-19.

Spurs menyelesaikan musim lalu di urutan ketujuh Liga Premier Inggris, dan lolos ke Liga Konferensi Eropa yang baru.

Pemain andalan mereka, Harry Kane mengatakan bahwa ia berharap untuk melakukan "pembicaraan yang baik dan jujur" dengan Levy tentang masa depannya, di tengah laporan bahwa ia secara resmi telah meminta untuk pergi.

Conte memenangkan Liga Premier Inggris di musim pertamanya sebagai pelatih Chelsea pada 2016-17, tetapi dipecat pada akhir musim berikutnya ketika ia memenangkan Piala FA setelah finis di urutan kelima.

Pelatih berusia 51 tahun itu memimpin Inter ke final Liga Europa pada 2019-20 dan hanya terpaut satu poin dari juara Italia Juventus - yang unggul 21 poin pada musim sebelumnya.

Inter mengklaim Scudetto ke-19 mereka dengan empat pertandingan tersisa musim lalu, dengan perolehan 91 poin yang perolehan tertinggi kedua dalam sejarah klub.