"Silaturahmi panas", DPRD nilai penyampaiannya dipotong kurang sopan, mahasiswa "Walk Out" dan tuding anggota dewan pukul meja

id berita bukittinggi,berita sumbar,silaturahmi

"Silaturahmi panas", DPRD nilai penyampaiannya dipotong kurang sopan, mahasiswa "Walk Out" dan tuding anggota dewan pukul meja

Kantor DPRD Bukittinggi. (Antarasumbar/Al Fatah)

Silaturahmi yang sengaja kita agendakan ini, membuat kami kecewa karena beberapa penyampaian dari DPRD sering dipotong dengan kurang sopan oleh rekan mahasiswa,
Bukittinggi (ANTARA) - Pertemuan dalam rangka silaturahmi antara anggota DPRD Kota Bukittinggi dengan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berlangsung panas pada Senin (17/05).

DPRD Bukittinggi merasa kecewa dengan sikap para mahasiswa yang telah difasilitasi untuk bersilaturahmi.

"Silaturahmi yang sengaja kita agendakan ini, membuat kami kecewa karena beberapa penyampaian dari DPRD sering dipotong dengan kurang sopan oleh rekan mahasiswa," kata Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Sofyan di Bukittinggi, Senin.

Menurutnya, kegiatan itu seharusnya bisa menjadi penghubung aspirasi masyarakat yang diwakili mahasiswa tetapi malah menimbulkan ketegangan pada saat diskusi.

"Kita menerima aspirasi dari rekan mahasiswa, kita mencoba menjelaskan apa yang sudah dikerjakan, dan juga mempertanyakan kehadiran mereka dan kepengurusan HMI saat ini tetapi kemudian malah menjadi emosi," kata dia.

Menurutnya, ada kesalahfahaman penilaian dari mahasiswa yang menyebut DPRD Bukittinggi tidak menghasilkan atau tidak bekerja selama ini.

"Seharusnya, rekan mahasiswa menilai DPRD Bukittinggi dengan melihat perbandingan dengan Kabupaten Kota lainnya, DPRD Bukittinggi masih di posisi atas dengan menghasilkan 10 Ranperda dari 15 target yang akan diselesaikan," kata dia.

Sementara ketua umum HMI Bukittinggi, Muhammad Irvan mengatakan ia bersama rekan mahasiswa lainnya memilih "Walk Out" dari forum silaturahmi tersebut karena dinilai sudah tidak kondusif.

"Ada oknum DPRD yang sampai memukul meja dan berbicara dengan intonasi yang keras, selain itu mikrofon kami juga sering dimatikan," kata dia.

Ia mengaku kecewa dengan sikap anggota DPRD yang seharusnya menerima untuk menyampaikan aspirasi.

Sebelumnya, beberapa orang mahasiswa dari HMI Bukittinggi mendatangi kantor DPRD Bukittinggi dan memasang spanduk bertuliskan tulisan negatif.