Ribuan orang memaksa masuk ke objek wisata Pantai Sasak Pasaman Barat

id Pantai sasak

Ribuan orang memaksa masuk ke objek wisata Pantai Sasak Pasaman Barat

Petugas gabungan di Sialang Sasak Kabupaten Pasaman Barat saat memperketat blokade pengunjung yang hendak masuk ke Pantai Sasak. Selain itu petugas juga melakukan patroli ke objek wisata yang ada. (ANTARA/Altas Maulana)

Simpang Empat (ANTARA) - Hari ketiga Idul Fitri 1442 Hijriah ribuan kendaraan roda dua dan roda empat terus mencoba masuk melintasi blokade petugas di posko Sialang menuju Pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

"Mereka mencoba masuk ke wilayah Sasak dengan berbagai alasan," kata Camat Sasak Ranah Pasisie Bona Fatwa, Sabtu.

Ia mengatakan pihaknya kewalahan dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan. Apalagi beralasan pergi silaturrahmi mengunjungi keluarga.

Manurutnya tim gabungan bersama pihak kepolisian melakukan patroli wilayah objek wisata sejak Jumat (14/5).

Terbukti banyak warga yang masuk ke lokasi wisata setelah melakukan kunjungan keluarga. Banyak yang memberikan berbagai alasan agar masuk ke lokasi wisata.

"Hari ini kita memperketat lagi penyetopan di posko Sialang agar tidak terjadi keramaian dan keruman serta mobilisasi masa besar besaran ke lokasi wisata yg ada di Sasak," katanya.

Selain itu ia meminta kesadaran masyarakat agar tidak berkunjung ke objek wisata Pantai Sasak sementara waktu untuk antisipasi kerumunan menghindari penyebaran COVID-19.

"Penyetopan atau blokade yang dilakukan dengan harapan lonjakan kasus positif COVID-19 di Pasaman Barat dapat ditekan sehingg bisa kembali ke zona hijaudan aktifitas warga kembali seperti semula," harapnya.

Penyetopan itu berdasarkan Surat Edaran Buoati 450/552/Diskominfo/2021 tentang pengaturan sholat Idul Fitri dan objek wisata serta upaya pencegahan penyebaran COVID-19 serta surat Gubernur Sumbar.

Berdasarkan surat edaran dan surat gubernur itu maka diputuskan objek wisata yang ada dipastikan ditutup.

Pihaknya melakukan penyetopan agar menghindari kerumunan, mobilisasi masa dan keramaian masa di destinasi wisata sasak.

Menurutnya penyebaran COVID-19 berawal dari kerumunan dan keramaian di fasilitas umum.

Apalagi, katanya Pasaman Barat saat ini sudah berada pada zona orange.

Pihaknya dari kecamatan mulai dari perangkat Nagari Sasak, Jorong, staf kecamatan, Satpol PP, TNI, Polri, BPBD dan Dishub terus melakukan blokade sejak hari pertama lebaran.

Hingga Sabtu (15/5) siang total kasus COVID-19 di Pasaman Barat 821 orang, sembuh 698 orang, meninggal 47 orang dan masih dikarantina atau rawat 76 orang.