Meriahnya Kampung lebaran di Tanah Nyariang Batu Taba, Agam

id Kampung lebaran

Meriahnya Kampung lebaran di Tanah Nyariang Batu Taba, Agam

Hiasan kain warna warni meriahkan Lebaran di Tanah Nyariang Batu Taba, Agam. (ANTARA/Al Fatah)

Lubuk Basung (ANTARA) - Suasana lebaran begitu terasa di jorong Tanah Nyariang Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam Sumatera Barat disaat daerah lainnya masih terpengaruh keadaan pandemi.

Di daerah ini, para pemuda dan masyarakat menyemarakkan tempatnya dengan memasang hiasan di sepanjang jalan hingga kemeriahan Idul Fitri benar benar terasa.

"Setiap tahun, warga kami menghiasi jalan dan kampung ini dengan corak yang berbeda-beda," kata salah seorang warga, Putri (35) di Agam, Sabtu.

Hiasan berupa pita dan lembaran warna warni terlihat mencolok di daerah yang terkenal dengan produksi baju dan bordiran itu.

Selain menyambut lebaran, hiasan sepanjang jalan di jalanan yang selalu ramai ditempuh masyarakat itu juga diselenggarakan untuk memeriahkan acara Khatam Al Quran di daerah setempat.

Ivan (38), tokoh pemuda Tanah Nyariang menambahkan, ia bersama warga lainnya memasang hiasan dimulai di pertengahan Ramadhan.

"Hiasan ini dipasang sepanjang lebih kurang 200 meter dari Simpang Tanah Nyariang untuk memberikan suasana meriah Lebaran dan pawai Khatam Al Quran anak kemenakan kami," kata dia.

Ivan mengatakan, hiasan ciri khas Kampung Lebaran ini sempat terhenti di 2020 karena beberapa pembatasan saat itu.

"Awalnya kami akan memasang hiasan ini sampai beberapa kilometer jauhnya dari batas antar jorong, namun karena pertimbangan aturan keramaian saat ini terpaksa hanya dibuat sepanjang ini," kata dia.

Menurutnya, ragam hiasan Kampung Lebaran dilakukan untuk memberikan rasa senang dan kemeriahan di Jorong Tanah Nyariang dan Nagari Batu Taba.

Sebelumnya, beberapa hiasan seperti botol botol yang disusun serta gulungan benang bordiran juga pernah digunakan sebagai hiasan di daerah ini.

Nagari Batu Taba akan menyelenggarakan acara pawai Khatam Al Quran dengan prokes ketat pada Senin (17/05).

Di beberapa daerah, karena adanya beberapa aturan pembatasan dan penutupan objek wisata, membuat suasana Lebaran menjadi kurang bergairah.