Jelang lebaran, Wali Kota Payakumbuh minta pengunjung pasar lebih patuhi prokes

id riza falepi,protokol kesehatan,covid-19

Jelang lebaran, Wali Kota Payakumbuh minta pengunjung pasar lebih patuhi prokes

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat mengunjungi pasar Payakumbuh. (Antara/HO-Pemkot Payakumbuh)

Payakumbuh (ANTARA) - Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi meminta agar seluruh pengunjung pasar di daerah itu terus meningkatkan kepatuhannya terhadap protokol kesehatan menjelang meningkatnya kunjungan jelang Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Riza di Payakumbuh Selasa mengatakan saat ini tingkat kepatuhan protokol kesehatan dan ketertiban di pasar Payakumbuh dinilai sudah cukup tinggi.

"Tingkat kepatuhan cukup tinggi, kita hanya menemukan beberapa orang saja yang tak mematuhi protokol kesehatan, itu pun langsung kita tegur bersama petugas di pasar, pertahankan," kata dia.

Ia mengatakan bahwa dirinya telah turun ke pasar Payakumbuh beberapa hari lalu untuk meninjau langsung bagaimana kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Update COVID-19 terakhir untuk Kota Payakumbuh berada di Zona Orange. Untuk itu kami terus mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Kita menyadari kondisi COVID-19 saat ini meningkat," ujarnya.

Ia mengatakan jika berkaca dari tahun sebelumnya grafik COVID-19 memang naik menjelang lebaran dan tahun baru, namun hal ini harus dapat diminimalisir pada tahun ini.

Menurutnya, saat ini hal yang paling penting adalah COVID-19 jangan sampai tak terkendali karena rumah sakit tak bisa mampu menampung penderita COVID-19 bila banyak yang positif.

"Kalau penyebarannya terkendali dan landai, serta tracing ratenya tinggi, maka kita bisa memetakan kondisi sehingga lebih mudah kita mengambil kebijakan," katanya.

Ia mengatakan COVID-19 tidak hanya menjadi tanggung jawab dari wali kota ataupun pejabat lainnya namun juga menjadi tanggung jawab semua orang.

"Jaga jangan sampai kita yang menyebarkan COVID-19 kepada orang lain. Terutama yang sembarangan tak pakai masker. Kita hanya bisa mengendalikan COVID-19, menghindarinya ini yang susah. Kalau angka kasus naiknya jadi belasan masih wajar, tetapi kalau sudah jadi ratusan, ini yang bahaya," ungkapnya.