Usai dikhitan, seorang warga binaan Lapas Biaro ucapkan syahadat

id berita bukittinggi, berita sumbar

Usai dikhitan, seorang warga binaan Lapas Biaro ucapkan syahadat

Prosesi pengucapan syahadat warga binaan yang menjadi mualaf di Lapas Biaro (Antara/Alfatah) (Antara/Alfatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Kevin Simbolon (29), seorang warga binaan Lapas kelas IIA Bukittinggi di Biaro memutuskan menjadi Mualaf setelah sejak 2008 mengenal Islam.

"Saya sudah lama ingin masuk Islam, saya sering shalat sembunyi sembunyi sebelum ini," kata Kevin di Lapas Kelas IIA Bukittinggi di Biaro, Jumat.

Kevin terjerat kasus pencurian dan diberikan hukuman selama satu tahun.

Menurutnya, ia merasa lebih diurus dan diperhatikan selama berada dalam lingkungan mayoritas muslim di dalam Lapas.

"Saya tidak merasa dipaksa untuk pindah keyakinan ini, keluarga pun tidak mempermasalahkan pilihan saya ini," kata dia.

Sebelum mendeklarasikan keislamannya, Kevin melakukan operasi khitan di salah satu rumah sakit di Bukittinggi pada Kamis (06/05).

Prosesi mengucapkan syahadat dilakukan di masjid Lapas Biaro dibantu oleh pemuka agama dari daerah setempat.

Kevin Simbolon menjadi perhatian warga binaan saat melakukan pengucapan syahadat yang kemudian berganti nama menjadi Muhammad Kevin Simbolon.

Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Marten mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi setiap keinginan warga binaan selama tidak menyalahi aturan.

"Keinginan warga binaan yang bersifat positif akan kita salurkan, kita mencarikan fasilitas dari berbagai pihak untuk proses Mualaf ini," kata Marten di Biaro, Jumat.

Menurutnya, pihak Lapas dibantu oleh berbagai kalangan profesional dalam bidangnya untuk proses pindah agama tersebut.

Dari kalangan ahli hukum dibantu oleh Armen Bakar dan David Orlando, Amilus Ismail sebagai dokter bedah proses khitan serta dibantu juga oleh Yul Bray dan Temok.

Kalapas menyatakan bantuan dari semua pihak ini sangat membantu proses pemindahan agama warga binaan selama ini.

Sebelumnya pada Januari 2020, seorang warga binaan Lapas Biaro juga menjadi Mualaf dan kini warga binaan beragama non muslim hanya berjumlah tiga orang.