BKSDA sebut lokasi vidio buaya muncul ke permukaan berada di areal konservasi

id berita agam,berita sumbar,buaya

BKSDA sebut lokasi vidio buaya muncul ke permukaan berada di areal konservasi

Petugas Resor KSDA Agam sedang di lokasi muncul buaya muara, Selasa (4/5). (Antarasumbar/HO-Dok KSDA Agam)

Satwa buas itu terlihat berjemur, dan tidak menunjukan sifat agresif,
Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam menyatakan buaya muara crocodylus porosus) yang berjemur di daratan menyerupai kebun pisang dekat pemukiman warga, Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara merupakan habitat dari satwa itu.

"Ini hasil identifikasi petugas Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam di lokasi kemunculan buaya, Selasa (4/5). Lokasi merupakan habitatnya dan merupakan daerah konservasi High conservation values (HCV) PT. Mutiara Agam," kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Selasa.

Ia mengatakan, beberapa hari ini media sosial di Agam dihebohkan dengan video penampakan buaya.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, terlihat seekor buaya berukuran cukup besar sedang menganga di daratan ponggiran sungai menyerupai kebun pisang.

"Satwa buas itu terlihat berjemur, dan tidak menunjukan sifat agresif," katanya.

Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan Pemerintahan Nagari Tiku Limo Jorong kepada Resor KSDA Agam.

Petugas KSDA yang mendatangi lokasi kemunculan satwa buaya itu langsung melaksanakan wawancara dengan saksi mata dan melakukan identifikasi lapangan.

Hasil identifikasi KSDA Agam, tambahnya lokasi kemunculan buaya merupakan habitatnya dan merupakan daerah konservasi HCV PT. Mutiara Agam.

Sedangkan pemukiman tersebut adalah mes pekerja PT Mutiara Agam yang berada berdampingan dengan lokasi HCV.

Menurut Zairal pekerja yang mendiami mes tersebut, di lokasi HCV terdapat dua ekor satwa buaya yang berukuran sekitar dua meter.

Selanjutnya KSDA berkoordinasi dengan pihak manajemen PT. Mutiara Agam. BKSDA menyampaikan agar manajemen PT. Mutiara Agam melakukan pemantauan dan monitoring terhadap satwa yang berada di lokasi HCVnya.

Selain itu agar manejemen perusahaan memberikan edukasi dan penegasan kepada para pekerja yang mendiami mes untuk tidak membuang sampah sisa rumah tangga ke dalam sungai lokasi HCV, karena hal ini dapat memancing satwa buaya untuk terus datang dan muncul dekat pemukiman pekerja.

High conservation values (HCV) adalah areal di dalam konsesi perkebunan kelapa sawit yang memiliki nilai konservasi tinggi, sehingga perlu dipertahankan dan dikelola untuk menjaga keberlanjutan fungsi ragam hayati, fungsi tata air dan kesuburan tanah, dan fungsi sosial budaya.

Sehingga keberadaan HCV dipertahankan keberadaanya terutama untuk keberlangsungan satwa bernilai konservasi tinggi di areal perkebunan.

Berdasarkan laporan berkala yang disampaikan pihak PT. Mutiara Agam, di lokasi perkebunan yang dikelola perushaaan terdapat beberapa satwa langka dan dilindungi seperti buaya muara, beruang, berbagai jenis burung elang, siamang, kucing bakau dan beberapa satwa penting lainnya. ***2***