Harga minyak goreng mulai bergerak naik di Solok Selatan

id berita solok selatan,berita sumbar,harga

Harga minyak goreng mulai bergerak naik di Solok Selatan

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan Budiman. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Secara keseluruhan harga berbagai bahan pokok masih relatif stabil di pertengahan Ramadhan termasuk cabai merah,
Padang Aro (ANTARA) - Harga minyak goreng di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mulai mengalami kenaikan pada pertengahan bulan Ramadhan 1442 hijriah.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan, Budiman didampingi Kepala Seksi Perlindungan Konsumen May Rizki di Padang Aro, Kamis, mengatakan untuk minyak goreng kemasan botol isi satu liter naik dari Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu dan kemasan biasa dari harga Rp13 ribu manjadi Rp16 ribu serta minyak goreng curah dari Rp13 ribu sekarang Rp14 ribu.

"Secara keseluruhan harga berbagai bahan pokok masih relatif stabil di pertengahan Ramadhan termasuk cabai merah," ujarnya.

Untuk cabai merah, pada awal dan minggu pertama Ramadhan harganya masih Rp50 ribu perkilogram dan sekarang sudah turun menjadi Rp28 ribu perkilogram.

Turunnya harga cabai, karena pasokan dari petani maupun dari luar daerah mencukupi.

Selain itu, cabai rawit merah juga mengalami penurunan harga dari Rp35 ribu perkilogram menjadi Rp18 ribu perkilogram dan rawit hijau dari harga Rp25 ribu menjadi Rp15 ribu perkilo.

Sedangkan harga berbagai komoditi Solok Selatan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan seperti pinang masak pada awal Ramadhan hanya Rp13 ribu perkilo sekarang menjadi Rp19 ribu.

Selanjutnya harga kelapa juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi yaitu dari Rp5 ribu pada awal Ramadhan sekarang Rp10 ribu perbutir.

Salah seorang warga Majid (48) mengatakan, dengan naiknya harga pinang dan kelapa sangat membantu perekonomian masyarakat.

"Pinang dan kelapa merupakan penghasilan tambahan bagi masyarakat sehingga akan sangat membantu perekonomian," ujarnya.

Dia mengatakan, rata-rata masyarakat di Solok Selatan terutama Kecamatan Sangir memiliki tanaman pinang dan kelapa.