Ini harapan TPID Kota Padang agar harga-harga dan inflasi kendalikan jelang Lebaran

id berita padang,berita sumbar,harga

Ini harapan TPID Kota Padang agar harga-harga dan inflasi kendalikan jelang Lebaran

Sekda Kota Padang Amasrul membuka Pertemuan Tingkat Tinggi TPID Padang di Padang, Rabu (28/4). (Antarasumbar/HO-Pemkot Padang)

Pada Ramadan ini kita dianjurkan memperbanyak beribadah ke masjid bukan ke pasar, banyak berbagi dan jangan bertindak mubazir,
Padang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang bertekad mengendalikan inflasi di kota itu dengan menjaga stok pangan agar harga tetap terkendali menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Pengendalian inflasi merupakan hal penting, karena jika tidak terkendali maka akan berdampak pada ketimpangan ekonomi secara umum, untuk itu kami berupaya menjaga harga agar tetap terkendali," kata Sekda Kota Padang Amasruldi Padang, Rabu pada Pertemuan Tingkat Tinggi yang digelar TPID setempat.

Menurutnya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar harga barang kebutuhan pangan strategis tidak merangkak naik diantaranya mencegah spekulan atau penimbunan barang hingga tidak terpancing isu tentang kelangkaan barang.

Selain itu, ia menyarankan kepada masyarakat untuk memperbanyak ibadah dan berbelanja sesuai kebutuhan bukan kemauan.

"Pada Ramadan ini kita dianjurkan memperbanyak beribadah ke masjid bukan ke pasar, banyak berbagi dan jangan bertindak mubazir," kata dia.

Ia menyampaikan saat ini ketersediaan bahan pangan strategis mulai dari beras, terigu, minyak goreng, cabai, gula dan lainnya mencukupi dan harganya terkendali.

"Alhamdulillah, dari data yang didapatkan angka inflasi di Padang pada Januari 2021 0,12 persen, Februari 2021 deflasi 0,38 persen dan Maret 2021 0,31 persen.

Ia berharap TPID Kota Padang beserta OPD terkait dan pemangku kepentingan saling bersinergi dalam menjaga inflasi di Kota Padang khususnya selama Ramadan hingga Lebaran.

Sebelumnya Bank Indonesia perwakilan Sumbar memaparkan Inflasi Sumatera Barat pada 2020 tercatat sebesar 2,11 persen meningkat dibandingkan 2019 sebesar 1,67 persen .

"Realisasi inflasi Sumatera Barat 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi nasional yang sebesar 1,68 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama.

Ia menyampaikan peningkatan inflasi 2020 didorong oleh inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Sementara pada Maret 2021, Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi 2021 sebesar 0,31 persen atau meningkat dibandingkan realisasi Februari 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,38 persen.