Toko pakaian di Padang masih sepi pembeli dua pekan jelang Lebaran Idul Fitri

id pedagang pakaian di Pasar Raya Padang,sepi pembeli,berita Padang,Padang terkini,berita sumbar

Toko pakaian di Padang masih sepi pembeli dua pekan jelang Lebaran Idul Fitri

Seorang pembeli sedang memilih-milih pakaian di kios pakaian milik Abdurrahman di kawasan Pasar Raya Padang, Rabu. (ANTARA/Mutiara Ramadhani)

Padang, (ANTARA) - Toko pakaian di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat masih belum mengalami peningkatan penjualan atau sepi pembeli dua pekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Sejak memasuki bulan Ramadhan hingga sekarang belum terjadi peningkatan penjualan," kata salah seorang pedagang pakaian Abdurahman di Pasar Raya Padang, Rabu.

Ia menduga hal ini terjadi karena kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat membuat mereka lebih mengutamakan kebutuhan pokok dibandingkan membeli pakaian baru untuk berlebaran

Sejak memasuki Ramadhan, ia mengaku hanya mampu meraup omset Rp500 ribu per hari, ini masih sama dengan hari-hari biasa malah terkadang lebih tinggi karena sebelum puasa ia masih bisa meraih omset hingga Rp1 juta per hari.

Dengan kondisi ini Ia berharap penjualan pakaian untuk lebaran bisa meningkat pada awal Mei 2021, karena pegawai rata-rata sudah terima gaji sekaligus ada yang sudah terima THR sehingga bisa membeli pakaian untuk lebaran.

"Biasanya memang seminggu jelang lebaran adalah puncaknya masyarakat ramai membeli pakaian lebaran. Pada waktu tersebut biasanya omset baru naik hingga tiga kali lipat," ujar dia.

Biasanya omset yang diperoleh saat seminggu jelang Lebaran bisa mencapai Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per hari.

Ia menyampaikan berbagai jenis pakaian yang dijual di kios miliknya seperti baju gamis, celana, rok, kemeja, dan baju tunik dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp40 ribu hingga Rp140 ribu.

Berbeda dengan toko pakaian, penjualan yang bagus justru dialami para pedagang hijab atau jilbab. Salah seorang pedagang hijab Yesi (43) mengaku selama bulan puasa ini justru omsetnya naik tiga kali lipat dibanding sebelum Ramadhan.

"Sebelum Ramadhan penjualan hijab hanya berkisar Rp1 juta per hari, namun setelah memasuki puasa omset bisa mencapai Rp3 juta per hari," sebutnya.

Karena itu sejak memasuki Ramadhan ia membuka kiosnya lebih pagi mulai pukul 8.00 WIB hingga pukul 22.00 Wib malam.

Ia menyebutkan kiosnya menjual berbagai jenis hijab mulai dari model segi empat, sorong, dan pashmina yang dijual mulai dari harga Rp25 ribu hingga Rp60 ribu tergantung jenis dan model hijab. (*)