Ini penilaian mahasiswa terhadap kinerja DPRD Bukittinggi (Video)

id berita bukittinggi,berita sumbar,dprd

Ini penilaian mahasiswa terhadap kinerja DPRD Bukittinggi (Video)

Mahasiswa dari HMI Bukittinggi melakukan aksi protes dan memasang spanduk bertuliskan DPRD Bukittinggi memiliki rapor merah dan mandul. (Antarasumbar/Al Fatah)

Ini merupakan kali ketiga kami mendatangi kantor DPRD,
Bukittinggi (ANTARA) - Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bukittinggi melakukan aksi protes dan memasang spanduk bertuliskan DPRD Bukittinggi "Mandul" di halaman kantor DPRD Bukittinggi pada Senin (26/4).

"Kami menilai anggota DPRD Bukittinggi saat ini memiliki rapor merah dan mandul dalam melahirkan kebijakan," kata perwakilan mahasiwa, Legum di Bukittinggi, Senin.

Menurutnya, kedatangan sejumlah mahasiswa itu untuk menindaklanjuti surat yang terkesan diabaikan DPRD.

"Ini merupakan kali ketiga kami mendatangi kantor DPRD, sebelumnya sudah kami kirimkan surat tetapi tidak ada tanggapan," kata dia.

Surat yang dilayangkan ke DPRD itu, menurutnya untuk melakukan audiensi dan silaturahmi terkait permasalahan masyarakat terkini.

"Jadi ketika bapak dewan tidak bisa lagi menjadi tempat mengadu maka layak kami berikan rapor merah," kata dia.

DPRD Bukittinggi juga diklaim mandul oleh mahasiswa karena tidak melahirkan Peraturan Daerah (PERDA) bermanfaat bagi masyarakat.

"Sejak 2019 setelah dilantik, DPRD hanya menghasilkan Perda yang itu-itu saja dan dirasa kurang menyentuh kepentingan masyarakat banyak," kata dia.

Sementara anggota DPRD Bukittinggi, Shabirin Rachmat yang menemui mahasiswa membantah sebutan "mandul" tersebut.

"Janganlah ada sebutan itu, secara pengertian akademik tentu buruk artinya, tetapi kita menerima aspirasi mahasiswa ini," kata Shabirin yang berasal dari Fraksi Gerindra tersebut.

Ia menambahkan, suara mahasiswa merupakan bagian dari mekanisme pemerintahan dan berjanji akan mengakomodir pertemuan selanjutnya dengan mahasiswa.

Terkait masalah Perda, Shabirin mengatakan bahwa Perda tidak bisa dipaksakan diadakan karena harus bekerjasam dengan pemerintah daerah.

"Perda kan diantarkan oleh pemerintah kota dan bukan dari DPRD kecuali Perda inisiatif," kata dia.

Selanjutnya, setelah memasang spanduk bertulisan besar di halaman kantor DPRD Kota Bukittinggi mahasiwa terlihat membubarkan diri.

Mereka berjanji akan kembali datang dengan jumlah massa yang lebih besar jika permintaan audiensi tetap ditolak.

Secara umum, aksi protes dan pemasangan spanduk yang dikawal oleh aparat kepolisian ini berjalan tertib dan aman.