Realisasi belanja APBN triwulan I 2021 di Sumbar capai Rp6,32 triliun

id Heru Pudyo Nugroho,BI SumateraBarat ,SumateraBarat ,berita SumateraBarat ,Realisasi belanja APBN triwulan I 2021 di Sumbar

Realisasi belanja APBN triwulan I 2021 di Sumbar capai Rp6,32 triliun

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar Heru Pudyo Nugroho. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Realisasi belanja negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara pada triwulan I 2021 di Sumatera Barat mencapai Rp6,32 triliun.

"Dari Rp6,32 triliun tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1,75 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp4,57 triliun," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar Heru Pudyo Nugroho di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal itu pada jumpa pers realisasi APBN triwulan I 2021 Sumbar dengan tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.

Menurutnya persentase penyerapan belanja pemerintah pusat tumbuh 1,30 persen pada triwulan I 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020.

"Realisasi belanja masih bertumpu pada penyerapan belanja pegawai dan pertumbuhan penyerapan didorong kebijakan dan langkah strategis yang sudah dicanangkan sejak Desember 2020" ujarnya.

Pada sisi lain tercatat pendapatan negara mencapai Rp1,38 triliun terdiri atas penerimaan perpajakan Rp1,03 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp0,35 triliun.

Ia merinci realisasi penerimaan pajak terutama berasal dari penerimaan pajak dalam negeri sebesar Rp676,25 miliar, dan pajak perdagangan internasional bea masuk dan bea keluar Rp353,27 miliar.

Heru melihat saat ini proses pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut seiring dengan penanganan COVID-19 melalui vaksinasi.

"Keuangan negara menjadi instrumen utama dan penting dalam menghadapi krisis akibat pandemi," kata dia.

Ia menilai keberhasilan dalam mengendalikan pandemi akan menjadi faktor penting dalam menentukan akselerasi pemulihan ekonomi 2021.

Program vaksinasi yang sudah berjalan diharapkan mampu mendorong optimistis lebih dalam dalam upaya pemulihan ekonomi dan menjaga sektor kesehatan, katanya.

Selain itu kualitas belanja negara akan terus ditingkatkan dengan fokus belanja diarahkan pada peningkatan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pangan, pertanian dan perikanan, pariwisata, dunia usaha dan UMKM. (*)