Omzet Pedagang Pakaian Muslim Meningkat di Tengah Pandemi

id berita sumbar,berita padang,pakaian muslim

Omzet Pedagang Pakaian Muslim Meningkat di Tengah Pandemi

Omzet Pedagang Pakaian Muslim Meningkat di Tengah Pandemi

Padang (ANTARA) - Omzet pedagang pakaian muslim di Pasar Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada awal Ramadan 1442 H meningkat dibanding hari biasa meski di daerah itu juga terkena dampak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi semua sektor bisnis tidak terkecuali bisnis pakaian muslim.

Seorang penjual pakaian muslim Witri, Senin (19/4) mengaku, tiap tahunnya tren penjualan busana muslim memang pasti naik saat bulan suci Ramadan.

“Jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, besaran omzet penjualan pakaian muslim saat memasuki Ramadan jauh lebih rendah,” ujarnya di Pasar Alahan Panjang.

Setelah sepi sejak pandemi Covid-19 melanda, hari ke-7 puasa Ramadan suasana Pasar Alahan Panjang kembali ramai sejumlah warga mulai berbelanja pakaian untuk lebaran Idul Fitri.

Kondisi tersebut dimungkinkan karena bulan Ramadan tahun ini masih belum selesainya Pandemi Covid-19 dimana ekonomi masyarakat cenderung melemah.

"Biasanya, saat menjelang bulan Ramadan kenaikan omzet penjualan bisa mencapai 200 persen dibanding hari-hari biasa," ujar Witri.

Dalam sehari, omzet dari penjualan pakaian rata-rata hanya Rp1juta–Rp2juta, namun saat bulan ramadan penjualan pakaian muslim rata-rata mencapai Rp6juta-Rp8juta.

Dari sisi harga penjualan pakaian memang sedikit ada kenaikan. Namun demikian, kenaikannya tidak terlalu tinggi.

Tidak semua item dagangannya naik. Barang paling banyak penjualan adalah jenis mukena, baju koko, dan baju muslim perempuan. Sedangkan untuk penjualan jilbab, sajadah, dan peci harganya relatif sama.

“Biasanya penjualan baju muslim akan meningkat tinggi saat beberapa hari menjelang lebaran” kata Witri.