Komisi IV DPR RI tinjau ketersediaan beras di gudang Bulog Sumbar

id Bulog, sumbar, padang

Komisi IV DPR RI tinjau ketersediaan beras di gudang Bulog Sumbar

Wakil Ketua DPR RI Anggia Erma Rini (dua kiri) melakukan pengecekan kondisi stok beras tahun 2018 di GudangĀ  Perum Bulog Kanwil Sumbar yang menurutnya masih layak untuk dikonsumsi masyarakat di Padang, Minggu (11/4) (ANTARA/ Mutiara)

Padang, (ANTARA) - Komisi IV DPR RI meninjau ketersediaan beras di gudang Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Barat jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2021.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini di Padang, Minggu mengatakan ketersediaan pangan itu perlu diperhatikan sebab selain menyambut Ramadhan, pada 13 Mei nanti ada dua peringatan hari besar yakni Idul Fitri dan Kenaikan Isa Al Masih.

"Kami lihat sejauh ini stok pangan aman, namun kami minta untuk dipastikan betul stok dan kualitas pangan yang tersedia karena disini lebih banyak impor bahkan ada stok lama sejak 2018," kata dia.

Pihaknya telah melakukan pengecekan untuk kondisi beras lama yang sudah ada sejak 2018 dan menurutnya beras tersebut masih layak untuk dikonsumsi.

Ia mengatakan sejak Presiden RI memutuskan untuk menghentikan kegiatan impor beras hingga Juni 2021, dirinya merasa senang sebab saat ada isu impor saja sudah bisa membuat harga di petani anjlok.

"Berhubung Maret dan April ada panen raya, ia berharap ada ketegasan bahwa ada harapan yang maksimal terhadap hasil panen petani. Mudah-mudahan ke depan tata kelola lebih baik lagi," ucapnya.

Sementara itu Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyampaikan terkait stok beras lama yang tidak layak konsumsi banyak ditemukan di wilayah Jakarta dan Jawa Timur.

Kemudian ia mengatakan jumlah stok beras yang dikelola oleh Perum Bulog secara nasional hingga periode 8 April adalah sebesar 1,1 juta ton.

"Stok beras itu terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,08 juta ton dan beras Komersial sebesar 19,7 ribu ton. Bila lihat dari stok CBP artinya sudah sesuai ketentuan yang ditargetkan pemerintah yakni 1 hingga 1,5 juta ton," sebutnya.

Selanjutnya, realisasi Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga ( KPSH) di 2021 hingga 10 April mencapai 135.202 ton. Realisasi itu lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Pihaknya juga mengelola stok non beras seperti daging sapi yang tersedia sebanyak 103 ton, daging kerbau 1.424 ton, tepung 782 ton, Telur 34 ton, minyak goreng 610 kilo liter, dan gula14.610 ton.

Sementara itu untuk wilayah Sumbar, stok non beras di Bulog seperti daging sapi tersedia sebanyak 7 ton, daging kerbau 11 ton, tepung 10 ton, minyak goreng 32 kilo liter, dan gula 10 ton.

Kemudian posisi persediaan stok CBP di Kanwil Sumbar sendiri ada sebanyak 6.139 ton dan beras komersial 23 ton.