PDSKJI bersama FK Unand dan IDI Sumbar gelar webinar cegah kecanduan game online

id IDI, FK Unand, candu game, pdskji

PDSKJI bersama FK Unand dan IDI Sumbar gelar webinar cegah kecanduan game online

PDSKJI bersama FK Unand dan IDI Sumbar gelar webinar cegah kecanduan game online, napza dan pornografi. (Antara/HO)

Padang (ANTARA) - Persatuan Dokter Spesialis kedokteran Kejiwaan (PDSKJI) Sumbar bekerja sama dengan FK Unand dan IDI Wilayah Sumbar mengadakan Webinar Psikiatri Update Seri 2 bertema Adiksi NAPZA, Adiksi Internet dan Game Online serta Adiksi Pornografi pada Gen-Z, Sabtu (10/4).

"Pola kesehatan jiwa anak-anak saat pandemi yang mengharuskan belajar di rumah harus menjadi perhatian karena anak beresiko mengalami kecanduan saat difasilitasi internet," kata Ketua IDI Wilayah Sumbar dr. Pom Harry Satria di Padang, Sabtu.

Ia berharap dengan adanya webinar ini dapat menambah pengetahuan yang berkaitan dengan perilaku adiksi (kecanduan) pada anak-anak.

Kegiatan itu diikuti oleh 300 peserta dari kalangan dokter, tenaga kesehatan, guru BK SMP dan SMA, praktisi kesehatan jiwa dan Napza.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unand, dr. Afriwardi mengatakan kebijakan belajar di rumah bagi anak-anak memiliki tantangan tersendiri.

"Kita sadari situasi pandemi adalah situasi yang sulit. Disatu sisi kita harus mencegah anak untuk tidak keluar rumah untuk mencegah penularan pandemi, disisi lain ada bahaya kecanduan game yang mengancam saat anak difasilitasi internet untuk belajar," ucapnya.

Ia menambahkan, melalui webinar ini diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami perilaku Gen Z dan dapat melakukan pencegahan dan tindakan terhadap perilaku Gen Z tersebut sehingga teknologi yang tersedia saat ini dapat di manfaatkan untuk kegiatan yang positif.

Pemateri Webinar ini adalah pakar di bidangnya masing-masing yaitu Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ (K), menyampaikan materi tentang fenomena perilaku adiksi napza pada Gen Z.

"Gen Z yang lahir dari tahun 1997-2012 berkembang pada masa internet, medsos dan perkembangan teknologi yang pesat. Dampaknya lebih mudah terpapar zat adiktif termasuk napza. Adiksi nikotin merupakan penyakit otak. Perilaku merokok pada remaja harus dihentikan karena rokok adalah pintu masuk zat adiktif lain," ucapnya.

Permasalahan Gen Z ini diperkuat dengan meningkatnya angka kunjungan remaja di beberapa RS Jiwa di Indonesia dengan masalah kecanduan Game online dan pornografi serta meningkatnya kunjungan pasien usia kurang dari 18 tahun di Klinik BNN di Provinsi dengan masalah penyalahgunaan narkotika.

Sementara itu, DR. dr. Yaslinda Yaunin, SpKJ (K), dengan materi ttg fenomena perilaku adiksi game online dan internet.

Menurutnya saat anak mengalami stress jika terputus dengan koneksi internet, ia akan cenderung menggambarkannya dengan perilaku psikosomatis dan gangguan emosional.

"Salah satu cara mengantisipasinya adalah membiasakan anak hidup sehat karena menurut penelitian ada kaitannya dengan penurunan tingkat stres," kata Yaslinda.

Lebih jauh ia menyebut anak yang kecanduan internet termasuk game online akan menyebabkan timbulnya perilaku acuh tak acuh dan kurang peduli terjadap lingkungan, hilangnya konsentrasi dan masalah gangguan belajar.

Pemateri lainnya, Dr. Rini Gusya Liza, MkedKJ, SpKJ, menyampaikan materi tentang fenomena perilaku adiksi pornografi.

"Agar anak tidak terpapar pornografi orangtua harus mendampingi anak saat menggunakan internet, pemberian seks edukasi sejak dini, menggunakan aplikasi pengaman pada gawai dan mengingatkan dampak saat anak melihat pornografi serta mengalihkan anak ke kegiatan lain yang lebih positif," ucapnya.

Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Kejiwaan Indonesia (PDSKJI) Sumbar dr. Silvia Erfan, SpKJ yang juga memoderatori webinar tersebut mengatakan tanpa ada kesehatan jiwa yang baik, tidak ada kesehatan yang utuh.