Diduga penyebab rusaknya jalan Padang-Kerinci, DPRD Solok Selatan minta Sumbar evaluasi tambang galian C di Solok

id jalan rusak,jalan padang-kerinci rusak,longsor jalan padang-kerinci,armen syahjohan

Diduga penyebab rusaknya jalan Padang-Kerinci, DPRD Solok Selatan minta Sumbar evaluasi tambang galian C di Solok

Ilustrasi - Longsor di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti tertimbun longsorĀ (Antara/ist)

Padang Aro (ANTARA) - DPRD Solok Selatan meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengevaluasi izin dan menertibkan tambang galian C pada sejumlah lokasi sepanjang jalan nasional Padang-Kerinci di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok karena diduga memberikan andil besar kerusakan jalan tersebut.

Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armen Syahjohan saat dihubungi di Padang, Kamis menyebutkan Solok Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci, Jambi, hanya memiliki akses utama ke kota Padang melalui Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

Sementara, kondisi jalan nasional mulai dari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumati, hingga Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok banyak yang rusak akibat longsoran material dampak dari penambangan galian C di wilayah itu.

"Saya mendorong, provinsi untuk mengevaluasi izin tambang dan menertibkan tambang galian C yang ilegal di daerah itu karena lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya," ujarnya.

Ia menceritakan, sebelum pandemi COVID-19 melanda, setiap tahunnya Sumbar menggelar event nasional balap sepeda Tour de Singkarak. Sebelum event tersebut digelar, pemerintah melakukan perbaikan jalan di setiap daerah yang bakal dilintasi pebalap.

Namun, seusai TdS jalan tersebut kembali rusak dan diduga penyebab utamannya adalah tambang galian C. "Selain itu juga truk pengangkut galian C," ujarnya.

Ia mengatakan jika terjadi longsor dan menutup jalan Padang - Kerinci yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk melakukan penanggulangan, banyak aspek yang terdampak mulai ekonomi, kesehatan dan sosial.

Ia menambahkan, jalan alternatif dari Solok Selatan ke Padang melalui Pesisir Selatan dan Dharmasraya membutuhkan waktu hampir satu hari. "Habis waktu untuk perjalanan jika melalui Pesisir Selatan dan Dharmasraya," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa dampak dari aktivitas tambang galian C tidak hanya merusak jalan, namun juga bisa menyebabkan longsor yang berdampak pada permukiman warga yang berada di sekitar penambangan tersebut.

"Kembali saya meminta agar Pemprov Sumbar evaluasi tambang galian C itu," ujarnya.