Ini posisi harga sejumlah kebutuhan pokok di Dharmasraya jelang Ramadhan 1442 H

id berita dharmasraya,berita sumbar,harga

Ini posisi harga sejumlah kebutuhan pokok  di Dharmasraya jelang Ramadhan 1442 H

Pedagang merapikan dagangannya di Pasar Tradisional Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, Senin (5/4). (Antarasumbar/Ilka Jansen)

Tingginya harga cabai rawit dipicu banyaknya permintaan sementara pasokan berkurang,
Pulau Punjung (ANTARA) - Harga komoditas cabai rawit di Pasar Tradisional Sikabau Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) masih tingggi diharga Rp60.000 per kilogram jelang Ramadhan 1442 Hijriah.

"Tingginya harga cabai rawit dipicu banyaknya permintaan sementara pasokan berkurang," kata salah seorang Pedagang di Pasar Sikabau, Mak Tam (41) di Pulau Punjung, Senin.

Menurut dia jika pasokan cukup harga cabai rawit akan normal dikisaran Rp30.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

Ia mengatakan cabai merah kualitas I juga masih tinggi diharga Rp60.000 per kilogram, kualitas II Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram. Harga normal cabai merah diharga Rp30.000.

Sementara komoditas lainnya seperti tomat masih normal diharga Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram, lobak Rp5.000 per kilogram, kentang Rp10.00 per kilogram, bawang merah Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram, dan bawang putih Rp25.000 per kilogram, ungkap dia.

Sementara pedagang lainnya Edi (46) menyebutkan hal yang sama. Kurangnya pasokan disebabkan karena sebagian besar petani lokal gagal panen akibat cuaca ekstrem berapa bulan terakhir.

Menurut dia kurangnya pasokan dari luar daerah juga menjadi pemicu harga cabai rawit dan merah masih tinggi di Dharmasraya.

Seorang ibu rumah tangga Nurjanah (60) berharap pemerintah dapat mengambil langkah antisipasi agar harga bahan pokok tidak melonjak jelang Ramadhan.

"Biasanya jelang Ramadhan hingga lebaran harga kebutuhan pokok selalu naik, kami berharap hal ini bisa diantisipasi pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengharapkan adanya upaya pemerintah untuk mengantisipasi pergerakan harga pangan yang cenderung naik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Felippa dalam pernyataan di Jakarta mengatakan antisipasi ini perlu karena beberapa provinsi mulai mengalami defisit karena pasokan pangan seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur, mulai terbata.