Pemkot Bukittinggi belajar kelola Kota Wisata ke Pemkot Batu Jawa Timur

id Bukittinggi,berita bukittinggi,berita sumbar,sumbar terkini

Pemkot Bukittinggi belajar kelola Kota Wisata ke Pemkot Batu Jawa Timur

Pertemuan jajaran Pemkot Bukittinggi yang dipimpin Wali Kota Erman Safar dengan jajaran Pemkot Batu yang disambut Wakil Wali Kota Punjul Santoso di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (1/4/). (ANTARA/Humas Pemkot Bukittinggi)

Bukittinggi, (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Batu, Jawa Timur untuk mempelajari cara mengoptimalkan potensi kepariwisataan dan pengelolaan kota berbasis wisata.

“Kami sengaja memilih Kota Batu, dari segi alam Bukittinggi dan Batu tidak jauh berbeda, namun Batu kepariwisataannya sudah terkelola dengan baik dan terfasilitasi, ini harus kami contoh," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar ketika bertemu dengan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (1/4/).

Erman menambahkan bahwa dinas terkait akan berkonsultasi dengan Dinas Pariwisata Batu untuk penguatan konsep kepariwisataan Kota Bukittinggi.

"Sebelum pandemi Kota Batu mencapai 7,6 juta kunjungan, dan kami hanya 1 juta kunjungan, mudah-mudahan tahun depan tingkat kunjungan ini akan bertambah ke Bukittinggi,” kata Erman.

Pemerintah Kota Bukittinggi sendiri melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Batu Provinsi Jawa Timur direncanakan selama tiga hari. Kedatangan tim yang dipimpin langsung Wali Kota Bukittinggi Erman Safar turut dihadiri Kejari Bukittinggi Sukardi selaku ketua Pakem Bukittinggi serta diikuti kepala SKPD terkait.

Geografis Kota Bukit Tinggi dan Kota Batu tidak jauh berbeda sehingga suasana alamnya pun hampir sama. Kota Batu dikenal dengan sisi kepariwisataannya yang sudah terkelola baik.

Sedangkan Kajari Bukittinggi Sukardi selaku Ketua Pakem Kota Bukittinggi mengatakan daerah ini memiliki masyarakat yang cukup heterogen dengan berbagai suku, ras dan agamanya, namun masyarakatnya bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai.

"Kami ingin tahu bagaimana deteksi dini dari tingkat desa sampai ke kota dalam menciptakan kerukunan dan antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya terhadap aliran kepercayaan,” ujarnya.

Sementara itu Punjul Santoso, Wakil Walikota Batu menjelaskan pembangunan kepariwisataan di Kota Batu sangat didukung oleh investor, stakeholders dan masyarakat.

Ia menyampaikan keterlibatan masyarakat dan stakeholders mempengaruhi pengembangan wisata di Kota Batu, di samping itu pembangunan wisata difokuskan kepada potensi yang dimiliki masing-masing wilayah.

"Kita mengundang investor dan menyosialisasikan serta berdiskusi dengan masyarakat melalui pemerintah desa dan juga bekerjasama dengan Kelompok Tani, Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa untuk membentuk Desa Wisata dan Wisata Alam dengan tetap menjaga kelestarian alam," katanya.

Ia menambahkan promosi wisata lebih banyak saat ini dengan memanfaatkan media sosial dan bersinergi dengan dinas terkait.

Terkait deteksi dini dalam menciptakan kerukunan dikatakan, upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi sinergitas Forkompimda dengan membentuk penanganan terpadu konflik sosial dan dengan pembentukan tim kewaspadaan dini serta melakukan sosialisasi tiga pilar dengan memelihara situasi Kamtibmas di tingkat Desa, Kelurahan dan Kecamatan.

.

Pertemuan yang berjalan dengan suasana keakraban tersebut dari Kota Batu selain dihadiri Wakil Walikota juga terlihat dihadiri Sekretars Daerah, Kajari, Kakan Kemenag, Kadis Pariwisata, Kakan Kesbangpol, Kepala FKUB dan diakhiri dengan saling tukar menukar cendramata. (*)