Kaum melienial di Kota Solok diajak untuk ini oleh Wawako setempat

id berita solok,berita sumbar,wawako

Kaum melienial di Kota Solok diajak untuk ini oleh Wawako setempat

Wakil Wali Kota (Wawako) Solok, Sumatera Barat Ramadhani Kirana Putra. (Antarasumbar/HO-Prokomp Kota Solok)

Apabila kita tidak dapat memanfaatkan peluang bonus demografi, maka hal tersebut akan menjadi permasalahan yang akan kita hadapi bersama,
Solok (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawako) Solok, Sumatera Barat, Ramadhani Kirana Putra mengajak seluruh generasi milenial di kota itu untuk memanfaatkan bonus demografi.

"Bonus demografi sering dikaitkan dengan kesempatan yang hanya akan terjadi satu kali saja bagi semua penduduk negara yakni the window of opportunity (jendela kesempatan)," ujar dia di Solok, Kamis.

Ia mengatakan pada momentum tersebut jumlah angkatan kerja sangat besar, tetapi mereka menanggung beban kelompok usia anak dan lansia yang sangat rendah. "Jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif," ucap dia.

Hal itu, disampaikan Ramadhani saat menjadi narasumber pada kegiatan Young Summit And Leadership Training Kota Solok Tahun 2021.

"Menurut BPS, pada periode 2030-2045 Indonesia mengalami bonus demografi dengan usia produktif 15 sampai 64 tahun meningkat sekitar 68 persen dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan akan mencapai 297 juta jiwa. Momentum tersebut merupakan kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju," kata dia.

Maka dari itu, menurut dia keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi ini.

"Apabila kita tidak dapat memanfaatkan peluang bonus demografi, maka hal tersebut akan menjadi permasalahan yang akan kita hadapi bersama," ujar dia.

Selain itu, kata dia pembangunan pemuda bisa menentukan keberlanjutan pembangunan ekonomi bangsa. Dengan cara membangkitkan semangat kewirausahaan pemuda dan melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang bisa membuka lapangan kerja.

Ramadani juga berharap kepada seluruh generasi milenial di kota itu agar menguasai teknologi dalam menyongsong bonus demografi nanti. Bahkan bonus demografi akan menjadi tantangan besar, apabila generasi muda tidak menguasai teknologi dan aspek lainnya.

"Generasi muda harus menguasai teknologi di era digital, serta dapat menangkap peluang usaha dengan pemanfaatan teknologi," ujar dia.

Menurutnya bonus demografi menjadi hal yang harus disikapi oleh generasi muda, salah satunya dengan penguasaan teknologi dalam persaingan usaha. Karena zaman sekarang sudah merupakan zaman digital, artinya penetrasi digital sangat penting dalam kehidupan. Termasuk di sektor usaha dengan penggunaan digital marketing.

Untuk itu, potensi generasi milenial harus disiapkan semaksimal mungkin yang bertujuan untuk menyiapkan pemuda dalam menghadapi bonus demografi dan era globalisasi yang cukup masif.

Selain itu, generasi milenial mesti menangkap peluang usaha di sektor ekonomi dengan cara memanfaatkan berbagai platform media sosial.

Dalam upaya meminimalkan jumlah pengangguran, generasi milenial harus mampu terus mengasah mental dan cara berpikir. Hal ini tentu saja bertujuan untuk dapat mengetahui potensi dalam diri setiap individu.