Butuh Perhatian Pusat, Pos Dan Mobil Damkar Masih Terbatas Di Pessel

id Berita pessel,Berita painan,Berita sumbar

Butuh Perhatian Pusat, Pos Dan Mobil Damkar Masih Terbatas Di Pessel

Mobil Damkar siaga (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) harapkan perhatian pemerintah pusat dalam membantu pengadaan mobil Damkar serta mendirikan Pos Damkar.

Plh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Emirda Ziswati, Selasa (23/3) mengatakan keterbatasan ketersedian mobil pemadam kebakaran (Damkar) serta sulitnya medan dan jarak tempuh, menjadi salah satu penyebab penanganan tidak tercapai maksimal bila musibah kebakaran terjadi.

"Karena keterbatasan itu, sehingga kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman yang bisa menimbulkan kebakaran perlu terus ditingkatkan di daerah itu," kata dia.

Ia menyampaikan ketersedian sarana penanganan bencana kebakaran di daerah itu, baik sarana mobil pemadam, jumlah pos damkar, maupun pompa air atau floating pump masih terbilang minim.

Emirda mengatakan berbagai peristiwa bencana kebakaran yang terjadi di Pessel selama ini, telah menimbulkan kerugian baik materi, bahkan juga korban jiwa.

"Dari itu saya berharap bencana ini dapat diminimalisir. Salah satunya dengan cara meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan. Sebab keterbatasan sarana, serta jauh dan sulitnya medan, membuat penanganan tidak bisa dilakukan secara maksimal," katanya.

Ia meminta kepada aparatur terkait untuk terus mengintensifkan penyuluhan kepada masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran serta meningkatkan kesiapan petugas pemadam kebakaran.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pessel Dailipal,l melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebakaran Dongki Agung Pribumi mengatakan sarana dan prasarana penanganan bencana kebakaran memang masih sangat terbatas di daerah itu.

Saat ini di Pessel baru memiliki 5 unit mobil damkar, dari 5 unit itu, 1 unit diantaranya tidak bisa menyemprotkan air, sehingga hanya difungsikan sebagai armada angkut air saja bila kebakaran terjadi.

"Sementara wilayah Pesisir Selatan memanjang 243,2 kilometer dari utara ke selatan dengan berbagai medan yang sulit. Berdasarkan kondisi itu, sehingga dengan hanya memiliki 5 mobil damkar, tentu tidak mampu menjangkau wilayah yang memanjang dalam waktu singkat," ujarnya.

Kemudian, pihaknya terus berupaya mencari peluang-peluang bantuan dari pemerintah pusat untuk penambahan unit mobil pemadam kebakaran.

"Paling sedikit daerah ini mesti memiliki 8 unit mobil pemadam, serta enam pos damkar. Sementara saat ini baru memiliki 5 unit damkar, dan 4 Pos Damkar. Empat Pos Damkar itu diantaranya, Pos Damkar Painan, Kambang, Balaiselasa, dan Tapan," sebutnya.

Dia menjelaskan bahwa idealnya, setiap radius 7,5 kilometer berdiri 1 unit pos damkar yang dilengkapi dengan 5 orang personil dan 1 unit mobil damkar. Sebab rentang waktu penanganan ketika terjadi laporan kebakaran adalah selama 15 menit, mulai dari pengisian air, hingga api padam.

"Karena hal itu tidak memungkinkan, sehingga setidaknya Pessel butuh penambahan 2 titik pos damkar lagi. Dua titik itu adalah di Tarusan, dan di Bayang Utara. Sebab dua kecamatan itu jangkauannya cukup jauh dari pos damkar yang terdapat di Kota Painan," terangnya.

Menurut dia, upaya itu mesti dilakukan, karena penambahan pos dan mobil damkar itu, menyangkut keselamatan jiwa serta harta benda masyarakat.

"Karena kondisi keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga kami berharap kepada pemerintah pusat supaya memberikan perhatiannya kepada daerah ini," tutupnya.