Diadakan secara mendadak, BNK Padang tes urin ASN di Pemkot Padang

id berita padang,berita sumbar,BNK

Diadakan secara mendadak, BNK Padang tes urin ASN di Pemkot Padang

Tes urin di lingkungan Pemkot Padang. (Antarasumbar/HO-Pemkot Padang)

Hal ini karena sesuai data secara nasional saat ini Indonesia sudah masuk kategori darurat narkoba,
Padang (ANTARA) - Badan Narkotika Kota (BNK) Padang menggelar tes urin bagi Aparatur Sipil Negeri (ASN) di lingkungan Pemkot Padang dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Tes urin dilakukan secara mendadak sebagai bagian dari shock terapi dan peringatan bagi ASN agar tidak menggunakan narkoba," kata Sekretaris BNK Padang, Yuska Libra Fortunan di Padang, Jumat.

Yuska menyampaikan dalam kegiatan ini BNK Padang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang.

Ia menuturkan,sesuai arahan Ketua BNK Padang, Hendri Septa yang juga Plt Wali Kota Padang meminta dan mengharuskan kepada setiap aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi agen perubahan termasuk menjadi pelopor Stop Narkoba.

"Hal ini karena sesuai data secara nasional saat ini Indonesia sudah masuk kategori darurat narkoba," kata dia.

Oleh karena itu BNK Padang mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemkot Padang beserta pemangku kepentingan terkait dan seluruh warga Kota Padang untuk saling bersinergi memerangi narkoba.

"Mari kita bersama-sama melindungi warga, bangsa dan negara yang kita cintai ini dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

Tes urin diikuti 100 ASN dengan perincian personil Satpol PP sebanyak 50 orang, petugas keamanan Kantor Balai Kota 30 orang, personel Dinas Pemadam Kebakaran 10 orang dan 10 orang dari BPBD Kota Padang.

"Alhamdulillah, pelaksanaanya berjalan lancar dan tertib bagi kedapatan hasilnya positif, akan diberikan layanan rehabilitasi sampai hilang betul ketergantungannya terhadap narkoba identitasnya pun dirahasiakan," kata dia.

Sebelumnya Ketua Badan Narkotika Kota Padang Hendri Septa menyebutkan sepanjang 2020 kasus narkoba yang ditangani pihak kepolisian memang mengalami penurunan di bandingkan 2019 akibat pandemi COVID-19.

"Pada 2020 terdapat sekitar 145 kasus dan tahun lalu di atas 200 kasus," katanya.

Tapi yang perlu digarisbawahi narkoba itu tetap ada dan jika membasmi tuntas jaringannya adalah hal yang sulit sehingga yang bisa dilakukan adalah pencegahan.

Ia mengungkap peredaran narkoba hari ini sudah canggih bahkan dengan modus pengiriman menggunakan baju.

"Ada baju dikirim dari luar negeri diangkut dalam koper, hampir berjam-jam diperiksa tidak ada temuan, akhirnya baju tersebut dicelupkan ke air baru keluar narkoba itu," katanya.