Ada yang meninggal seusai kemah, UM Sumbar akan evaluasi pelaksanaan kegiatan lapangan mahasiswa

id kemah bakti mahasiswa,universitas muhammadiyah sumbar

Ada yang meninggal seusai kemah, UM Sumbar akan evaluasi pelaksanaan kegiatan lapangan mahasiswa

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar Moch. Abdi bersama dengan wakil dekan dan humas saat menemui kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota. (Antara Sumbar/HO-UM Sumbar)

Sarilamak (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat memastikan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh unit kegiatan atau himpunan mahasiswa setelah kejadian meninggalnya seorang mahasiswa berinisial MF (20) seusai pelaksanaan kemah bakti.

"Kejadian kali ini menjadi duka kami di UM Sumbar, kami jelas akan lakukan evaluasi internal terkait seluruh kegiatan mahasiswa sehingga hal yang seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar Moch. Abdi.

Abdi memastikan bahwa selama pelaksanaan kemah tidak ada mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan yang mengarah ke penganiayaan.

"UM sudah lama tidak membolehkan adanya ospek, apalagi adanya kekerasan dalam kegiatan mahasiswa. Kami juga sudah tanya langsung kepada panitia dan peserta terkait kegiatan selama pelaksanaan kemah," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.

"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.

Bentuk kegiatan dari kemah tersebut, yakni bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga langsung pergi ke rumah duka setelah diketahui ada seorang mahasiswa yang meninggal tersebut.

"Kami dari pihak kampus mengikuti seluruh proses pemakaman almarhum di kampung halamannya di Kecamatan Tilatang Kamang Mato Aia, Kabupaten Agam. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum," ungkapnya.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan kemah mahasiswa sipil ini sebenarnya telah diantisipasi dan disesuaikan dengan pelaksanaan protokol kesehatan. Oleh sebab itu pihaknya melaksanakan kemah dengan membagi dua gelombang.

"Jadi pada pelaksanaan gelombang pertama kali ini hanya diikuti 84 peserta. Rencananya gelombang kedua akan dilaksanakan nantinya, tapi dengan kejadian ini tentu tidak memungkinkan untuk dilaksanakan lagi," ujarnya.

Selain pergi ke rumah duka, pihak kampus juga telah menemui perangkat nagari tempat mahasiswa melaksanakan kemah untuk bersilaturahim sekaligus mencari informasi langsung dari masyarakat.

"Kemaren (Senin) kami telah menemui perangkat nagari, selain menambah informasi untuk kampus, kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar karena sangat membantu dalam mencari mahasiswa kami yang meninggal tersebut," katanya.

Selain itu pihaknya juga menemui pihak kepolisian yang juga untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya dari kepolisian untuk menindaklanjuti laporan panitia dan mengevakuasi mahasiswa yang meninggal.

Sebelumnya, seorang Mahasiswa Universitas UM Sumbar Program Studi Teknik Sipil berinisial MF (20) ditemukan meninggal dunia di aliran sungai air luluh di jorong Padang Tarok nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota Novrizal Chan mengatakan bahwa pihaknya memang telah meminta keterangan kepada panitia, peserta dan senior yang menghadiri kegiatan tersebut. Hingga saat ini memang belum ditemukan ada yang terlibat melakukan unsur pidana

"Dari pemeriksaan baik itu di TKP, maupun teman angkatan dan senior tidak ada kekerasan fisik selama pelaksanaan kemah. Dari visum luar, memang ada luka lecet di dengkul, tapi di sekitaran tubuh lain tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya.