Dinkes Solok siapkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap dua

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disaese (COVID-19) tahap kedua.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Kota Solok, dr Pepy Ledy Soffiany di Solok, Rabu, mengatakan untuk pelaksanaan vaksinasi tahap kedua tersebut direncanakan akan dimulai pada Minggu pertama Maret 2021.

"Diawali dengan pemberian vaksin pada anggota kepolisian dan TNI di Kota Solok," ujar dia.

Selanjutnya, kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi COVID-19 pada tahap kedua merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi dan sangat rentan tertular atau menularkan virus COVID-19.

Pepy mengatakan vaksinasi tahap kedua ini juga diberikan pada pekerja publik yang terdiri atas tenaga pendidik berupa guru dan dosen, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pegawai pemerintah, serta Satpol PP.

Selanjutnya, ia menyebutkan pelayan publik berupa perangkat kelurahan, karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), petugas pemadam kebakaran, transportasi publik, atlit, wartawan dan pelaku sektor pariwisata, staf hotel, dan pekerja di restauran.

"Penetapan sasaran ini telah dilakukan secara bertahap," ucapnya.

Menurut dia pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini.

Vaksinasi dilaksanakan untuk melengkapi upaya pencegahan penyakit COVID-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta upaya 3T (testing, tracing dan treatment).

"Diharapkan dengan upaya tersebut pandemi ini segera berakhir, apabila dilakukan dengan serius dan konsisten," ujar dia.

Selain itu, ia juga mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi pada dosis pertama dan sekarang masih melakukan pemberian vaksinasi dosis kedua.

"Diharapkan kegiatan ini akan menimbulkan kekebalan dan memutus mata rantai penularan COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Kota Solok”, ujar Pepy.