Kemenparekraf sosialisasi panduan pariwisata MICE di Sumbar

id pariwisata,CHSE MICE Sumbar

Kemenparekraf sosialisasi panduan pariwisata MICE di Sumbar

Pembukaan CHSE MICE di Sumbar. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyosialisasikan panduan pelaksanaan Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian lingkungan) atau CHSE untuk pariwisata di Sumatera Barat.

Mewakili Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf, Wahyu Wicaksono di Padang, Selasa, mengatakan sosialisasi dan simulasi CHSE untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) mulai dilaksanakan pada 2020.

"Sebelumnya pada 2020 sudah beberapa kali kami laksanakan. Tahun ini dilanjutkan. Salah satunya di Padang," katanya.

Ia mengatakan panduan CHSE MICE penting dipersiapkan untuk membangkitkan kembali pariwisata MICE dalam masa pandemi COVID-19.

Ketentuan yang termuat dalam panduan itu mengacu pada panduan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, asosiasi pariwisata MICE internasional dan mengacu juga pada panduan WHO.

"Tujuannya agar sektor MICE kembali siap dan mampu bangkit kembali. Memberikan jaminan Sumbar jadi destinasi aman, nyaman dan mampu bersaing di dunia internasional," katanya.

Dalam rangkaian CHSE MICE itu juga dihadirkan pameran produk UMKM dan perjalanan insentif.

Hal itu diharapkan bisa membantu UMKM di Kota Padang untuk bangkit di masa pandemi. Objek wisata yang dikunjungi juga didorong untuk mempersiapkan diri untuk bangkit kembali.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial mengatakan MICE termasuk dalam kerangka aktivasi dan akselerasi sektor pariwisata dari Gubernur Mahyeldi. Upaya yang dilakukan dengan menyurati semua kementerian dan lembaga untuk menggelar event di Sumbar.

"Perkembangan terakhir semua daerah di Sumbar sudah zona kuning menuju hijau. Jadi relatif aman untuk kunjungan," katanya.

Ia mengatakan dari sisi performa pariwisata pada 2020 cukup diapresiasi Menteri Pariwisata. Berdasarkan data, kunjungan wisatawan mancanegara memang drop 82,2 persen. Itu disebabkan berhentinya penerbangan langsung Kuala Lumpur - Padang.

Namun di sisi wisatawan nusantara hanya turun 1,55 persen dari tahun sebelumnya. Tingkat kunjungan masih dalam angka delapan juta orang. Ini jarang terjadi di destinasi manapun di Indonesia.

"Pelaksanaan MTQ Nasional tanpa kasus baru juga mendorong optimisme baru bagi Sumbar untuk memulai lagi event wisata dan menjalankan kalender wisata," katanya.

Dengan menjalankan CHSE MICE diyakini, Sumbar akan lebih siap lagi untuk menerima kunjungan dan menjadi tuan rumah iven nasional dan internasional.