Korban telah berjatuhan, Pemkot Pariaman akan tingkatkan pengawasan pantai antisipasi korban terseret ombak

id berita pariaman,berita sumbar, ombak

Korban telah berjatuhan, Pemkot Pariaman akan tingkatkan pengawasan pantai antisipasi korban terseret ombak

Kepala Pelaksana BPBD Pariaman, Sumbar, Azman. (Antarasumbar/Aadiaat M. S.)

Namun ketika akan mau dipasang malah terjadi korban di luar lokasi berenang biasanya,
Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat akan mengoptimalkan pengawasan kawasan pantai guna mengantisipasi terjadinya warga atau wisatawan terseret ombak saat berenang di daerah itu.

"Kami akan menambah personel dan pos jaga di kawasan pantai serta memasang plang dilarang berenang di lokasi yang tidak terpantau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Azman di Pariaman, Rabu.

Ia menyebutkan saat ini di kawasan pantai Pariaman baru terdapat dua pos pantau yang berlokasi di Kecamatan Pariaman Tengah.

Ia menyampaikan rencananya pihaknya akan menambah jumlah pos pantau sebanyak satu unit yang lokasinya di kawasan pantai Desa Padang Birik-birik, Kecamatan Pariaman Utara karena di daerah itu mulai banyak dikunjungi wisatawan.

"Namun ketika akan mau dipasang malah terjadi korban di luar lokasi berenang biasanya," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya akan meninjau kembali lokasi pemasangan pos pantau serta memperbanyak pemasangan pelarangan mandi-mandi atau berenang di pantai.

"Dalam waktu dekat saya pantau dulu mana lokasi yang banyak orang berenang dan paling pas pos pantau diletakkan," katanya.

Ia meminta warga dan wisatawan lebih berhati-hati saat berenang di pantai karena arus ombak

yang tidak menentu.

"Jangan berpatokan sudah biasa berenang di pantai jadi merasa tidak apa-apa, hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Ia juga meminta peran dari warga dan nelayan setempat untuk mengawasi warga yang mandi di pantai sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa akibat terseret ombak.

Tercatat dari 2019 hingga tahun ini ada sejumlah korban meninggal akibat terseret ombak di kawasan pantai Pariaman Tengah.

Adapun korban meninggal akibat terseret ombak tersebut yaitu seorang warga setempat usia sembilan tahun terseret ombak pada 2019, lalu pada 2020 seorang ibu meninggal saat menyelamatkan anaknya terseret ombak.

Selanjutnya pada Minggu (21/2) seorang anak usia 10 tahun meninggal dunia karena terseret ombak saat mandi-mandi di pantai Pariaman Utara.