Wako Pariaman lantik ratusan PNS, salah satunya non muslim

id pengangkatan PNS pariaman,berita pariaman,pariaman terkini,berita sumbar

Wako Pariaman lantik ratusan PNS, salah satunya non muslim

Pengambilan sumpah pengangkatan PNS di lingkungan Pemkot Pariaman yang dipimpin Wali Kota Pariaman Genius Umar. (Antara/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat melantik 264 pegawai negeri sipil (PNS) di daerah itu hasil seleksi 2018 yang mana salah satunya merupakan non muslim yaitu Kristen Protestan.

"PNS ini dapat mewarnai nilai-nilai positif di instansi masing-masing karena mereka baru tamat kuliah pasti ilmunya masih segar," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar usai melantik 264 PNS di lingkungan Pemerintahan Kota Pariaman, Senin.

Ia mengatakan ilmu yang dipelajari selama ini dapat diterapkan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Selain itu, kata dia PNS yang dilantik harus memiliki disiplin dan semangat kerja yang tinggi sehingga kinerja instansi tempat mereka bertugas dan Pemerintahan Pariaman dapat meningkat.

Ketika ditanya terkait dengan PNS non muslim tersebut Genius menanggapi datar dan menyatakan hal itu merupakan hal yang biasa.

"Biasa aja, tidak ada apa-apa, setiap kabupaten kota ada pegawainya non muslim," kata dia.

Diketahui PNS non muslim yang dilantik tersebut bernama Wiska Kuslyan asal Nias, namun lama tinggal di Padang dan sekarang bertugas di RSUD dr. Sadikin Pariaman di bidang farmasi.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Pariaman Irmadawani menjelaskan keterlambatan penyerahan SK PNS tersebut karena pihaknya terlambat mengajukan formasi kepada pemerintah pusat sehingga ketika anggaran daerah itu disahkan formasi yang diajukan baru keluar.

"Jadi tidak ada anggaran ditambah dengan adanya COVID-19," katanya.

Ia menyampaikan SK PNS tersebut keluar pada 1 Februari 2021 sedangkan pelantikan dan pengambilan sumpah dilaksanakan pada hari ini.

Sementara itu, Wiska Kuslyan mengatakan selama bertugas di Pariaman dirinya mendapatkan sambutan positif dari warga setempat.

"Awalnya memang terasa kurang nyaman, namun setelah berapa lama asik aja," ujarnya.

Ia menyampaikan selama bertugas di Pariaman dirinya tidak pernah mendapat perintah khusus untuk menggunakan pakaian sesuai warga setempat.

"Yang penting pakaian saya sopan, pakai baju lengan panjang dan rok," tambahnya. (*)