Legislator: Masyarakat Lakitan butuhkan irigasi tingkatkan hasil pertanian

id berita padang,berita sumbar,irigasi

Legislator: Masyarakat Lakitan butuhkan irigasi tingkatkan hasil pertanian

Sejumlah warga bergotong royong membangun saluran irigasi untuk mengairi lahan pesawahan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pd/aa.

Kita ingin mengembalikan fungsi Kecamatan Lengayang menjadi lumbung padi kabupaten,
Padang (ANTARA) - Anggota DPRD Sumatera Barat, Zarfi Deson mengatakan masyarakat Lakitan, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan membutuhkan irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian di daerah tersebut.

"Pembangunan sistem irigasi daerah ini telah memiliki Detail Engineering Design (DED) namun pengerjaan belum juga dilakukan hingga saat ini. Kita minta Dinas terkait dapat membangun pada tahun ini," kata dia di Padang, Rabu.

Anggota DPRD Sumbar asal Pesisir Selatan ini mengatakan gambaran kerja pembangunan irigasi Lakitan, Kecamatan Lengayang telah ada dari beberapa tahun lalu namun memang belum ada pengawalan karena dirinya baru duduk di DPRD Sumbar pada 2019.

Menurut dia pembangunan sistem irigasi sangat dibutuhkan untuk mengairi ribuan hektare area persawahan, selain itu secara geografis Lengayang merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Kita ingin mengembalikan fungsi Kecamatan Lengayang menjadi lumbung padi kabupaten," katanya.

Ia mengatakan sejak dua irigasi pada daerah Langkitan tidak berfungsi berdampak buruk pada produksi gabah Kecamatan Lengayang. bahkan areal persawahan banyak yang berubah fungsi menjadi kebun sawit.

Dirinya berharap Kecamatan Lengayang dapat kembali menjadi lumbung padi dan dapat membantu pemerintah Sumbar dalam program swasembada pangan.

Pada saat ini para petani melakukan konsep tanam sawah tadah hujan yang hanya dipanen satu tahun sekali dan ini tentu tidak signifikan.

“Irigasi yang rusak membuat petani yang beralih ke perkebunan, jika irigasi kembali berjalan optimal mereka akan kembali. Jika irigasi baik produksi gabah akan meningkat dan panen akan rutin dilakukan dua kali setahun,” katanya.

Dalam tiga tahun terakhir produksi padi terbesar dari 15 kecamatan di daerah itu terbesar di Kecamatan Lengayang mencapai 42.408 ton dengan luas lahan 7.646 hektare, diikuti Kecamatan Ranah Pesisir 41.539 ton dengan luas panen 7.669 hektare dan Kecamatan Linggo Sari Baganti.

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib pengembangan swasembada pangan khususnya gabah, terhambat karena rusaknya hampir 55 persen daerah irigasi.

Hal ini mengakibatkan banyaknya lahan tidur dan tidak optimalnya hasil panen.

"Dalam ketentuannya, irigasi 1.500-3.000 hektare menjadi kewenangan provinsi, lebih dari itu menjadi tanggung jawab pusat," kata dia.