BKSDA pasang dua perangkap evakuasi beruang madu di Kelok 44 (Video)

id berita agam,berita sumbar,perangkap

BKSDA pasang dua perangkap evakuasi beruang madu di Kelok 44 (Video)

Petugas Resor KSDA Agam dan warga sedang memasang perangkap di Bukik Sikanto, Jorong Padang Galanggang, Nagari Matua Mudiak, Kecamata Matur, Kabupaten Agam, Senin (15/2). (Antarasumbar/Yusrizal)

Pemasangan perangkap itu melibatkan Pemerintah Nagari Matua Mudiak dan warga sekitar,
Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, melalui Resor Agam, memasang dua perangkap jebak untuk mengevakuasi beruang madu (Helarctos malayanus) yang muncul di pemukiman warga di sekitar kawasan Kelok 44, Kecamatan Matur, Senin (15/2).

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Senin, mengatakan perangkap itu dipasang di dua lokasi. Lokasi pertama tempat ditemukan beruang madu di Bukik Sikanto, Jorong Padang Galanggang, Nagari Matua Mudiak.

Sedangkan lokasi kedua di tempat diduga sarang beruang madu itu dengan jarak sekitar 200 meter dari perangkap pertama.

"Pemasangan perangkap itu melibatkan Pemerintah Nagari Matua Mudiak dan warga sekitar," katanya.

Ia menambahkan, perangkap jebak dengan panjang sekitar 200 centimeter dan lebar 90 centimeter itu diberi umpan berupa nangka dan durian.

Perangkap itu bakal dipantau setiap hari oleh petugas Resor KSDA Agam, dalam memastikan apakah satwa liar yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya masuk dalam perangkap.

Apabila masuk perangkap, tambahnya maka akan dievakuasi ke kantor BKSDA Resor Agam sebelum dilepasliar ke habitatnya.

"Beruang yang diperkirakan berusia 10 tahun itu akan kita lepas apabila kondisi kesehatan satwa itu membaik," katanya.

Pemasangan perangkap itu dilakukan setelah beruang madu muncul di perkebunan warga dengan jarak sekitar 200 meter dari rumahnya.

Beruang itu sedang memakan nangka milik Indra Jasman (49) dan saat paman Indra atas nama Asril (58) memanen nangka, ia melihat beruang itu.

"Mendapat informasi itu, petugas Resor KSDA Agam ke lokasi untuk identifikasi lapangan dan menemukan jejak cakaran beruang di pohon, sehingga dipasang perangkap jebak," katanya.

Beruang itu sudah tujuh kali muncul di lokasi semenjak Oktober 2020 sampai Sabtu (6/2).

Salah seorang warga, Asril (58) mengakui beruang itu nampak saat ia memanen nangka pada Sabtu (6/2). Saat itu, beruang tersebut berdiri dan mengangkat tangannya.

"Melihat beruang itu, saya mengusir beruang dengan menggunakan empat anjing, karena di lokasi ada empat cucu saya. Beruang itu langsung lari ke hutan," katanya.

Beruang itu juga ditemukan diatas pohon kayu pada Jumat (12/2), dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi sebelumnya. ***2***