Sumber air jadi kendala pemadaman perkebunan sawit di Agam

id kebakaran lahan,bpbd agam,lahan sawit terbakar

Sumber air jadi kendala pemadaman perkebunan sawit di Agam

Tim memadamkan api yang membakar lahan kelapa sawit warga, Minggu (14/2). (ANTARA/Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengakui bahwa pemadaman api yang membakar lahan kelapa sawit di Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh, Kecamatan Tanjungmutiara, terkendala sumber air yang tidak ada di lokasi.

"Sekitar lokasi lahan sumber air sangat minim, sehingga petugas memanfaatkan sumber air yang lain," kata Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal di Lubukbasung, Senin.

Ia mengatakan karena minimnya sumber air itu maka mesin portabel bisa diturunkan hanya tiga unit.

Sementara BPBD Agam memiliki enam mesin portabel dan ditambah enam unit mesin portabel milik Satpol PP Damkar Agam.

"Mesin portabel tidak bisa kita turunkan seluruhnya untuk memadamkan api yang membakar lahan kelapa sawit sekitar lima hektare," katanya.

Selain sumber air minim, tambahnya, akses jalan menuju lokasi kebakaran tidak ada, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak bisa ke lokasi mengingat lokasi merupakan lahan gambut dan tidak bisa dilalui kendaraan.

"Saat ini tim gabungan dari BPBD Agam, Sarpol PP Damkar Agam, Polres Agam dan lainnya dengan jumlah 20 orang memadamkan api di lokasi, Senin (15/2)," katanya.

Kejadian kebakaran itu diketahui oleh Efendi (45) pada Jumat (12/2) sekitar pukul 18.00 WIB.

Efendi beserta masyarakat melakukan upaya pemadaman api dengan menyiram lahan yang terbakar menggunakan air dan perlengkapan seadanya.

Namun api masih tidak dapat dipadamkan dan kemudian pemilik kebun melaporkan kejadian itu kepada pihak Polsek Tanjungmutiara, Sabtu (13/2) sekitar pukul 08.30 WIB.

Setelah itu melanjutkan melaporkan kepada BPBD Agam pada pukul 10.24 WIB.

"Mendapat informasi itu, kami langsung ke lokasi untuk memadamkan api menggunakan mesin portabel. Penyebab kebakaran belum diketahui dan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu," katanya.

Sebelumnya, sekitar 15 hektare lahan kelapa sawit juga terbakar di Lubuak Gadang, Nagari Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjungmutiar, Senin (8/2).

Lokasi itu berjarak sekitar dua kilometer dengan lokasi sekarang.

Dari 15 hektare itu, tambahnya, 10 hektare sudah padam karena telah dilakukan pendinginan. Sementara lima hektare lainnya api masih hidup.

Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat cuaca panas ini dengan cara tidak membakar hasil perambahan lahan, tidak membuang puntung rokok dan lainnya, agar lahan tidak terbakar. (*)