Batusangkar, (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Rony Mulyadi gagal divaksin pada pencanangan vaksinasi COVID-19 tahap pertama di daerah itu Selasa (2/2) disebabkan yang bersangkutan mengalami hipertensi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Yesrita di Batusangkar Selasa, mengatakan Ketua DPRD Rony Mulyadi bermasalah dengan kesehatan saat dilakukan sreening sebelum vaksinasi.
"Pak Rony Mulyadi termasuk salah satu penerima pertama pada pencanangan vaksinasi ini, namun batal setelah dilakukan screening karena hipertensi beliau tinggi," katanya.
Ia mengatakan ada empat tahap yang perlu dipenuhi sebelum vaksinasi dilakukan, yaitu tahap pendaftaran, screening, vaksinasi, dan observasi.
Untuk tahap pertama, calon yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran terlebih dahulu di meja satu.
Kemudian pada tahap kedua baru dilakukan screening, calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta atau bawaan.
"Pada waktu screening ini calon penerima akan diberikan pertanyaan termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh menerima vaksin," katanya.
Selanjutnya di tahap tiga penerima baru diberikan vaksin dan penerima akan menjalani masa observasi selama 30 menit.
"Tujuan observasi ini untuk melihat ada gejala afau tidaknya yang muncul setelah pemberian vaksin," katanya.
Ia mengatakan untuk pemberian vaksinasi tahap pertama dilakukan secara serentak di semua puskesmas yang ada, satu puskesmas dalam sehari melakukan vaksinasi hanya sebanyak 15 orang, satu puskesmas memiliki empat tenaga kesehatan.
Sementara orang yang penerima vaksin sinovak pertama didaerah itu adalah Kapolres Tanah Datar AKBP Rokhmad Hari Purnomo diikuti Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Inf Wisyudha Utama.
Kapolres mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Tanah Datar agar jangan takut melakukan vaksinasi, karena menurutnya vaksinasi adalah salah satu upaya untuk memutus mata rantai COVID-19.
"Tidak ada rasa dan efek yang dirasakan setelah disuntik. InsyaAllah aman, masyarakat jangan takut untuk divaksin karena ini salah satu upaya untuk memutus mata rantai COVID-19," katanya. (*)
Berita Terkait
Tingkat pengangguran di Kota Solok alami penurunan usai COVID-19
Kamis, 7 Maret 2024 20:16 Wib
Gubernur Sumbar ajak IMA Padang ikut promosikan potensi daerah
Sabtu, 24 Februari 2024 19:43 Wib
BPS ungkap perubahan pola konsumsi masyarakat Sumbar saat COVID-19
Rabu, 24 Januari 2024 15:32 Wib
Pembatasan vaksin COVID-19 gratis
Kamis, 4 Januari 2024 12:23 Wib
Pj Gubernur imbau warga pakai masker cegah penularan COVID-19 di libur Natal
Minggu, 24 Desember 2023 18:52 Wib
Imbauan antisipasi penyebaran COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 15:55 Wib
BI: Ekonomi Sumbar tetap tumbuh pascapandemi COVID-19
Kamis, 30 November 2023 13:05 Wib
Menkes: Wabah pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID-19
Rabu, 29 November 2023 14:03 Wib